Menlu RI-Korut Gelar Pertemuan Bilateral
24 Mei 2011 09:33 WIB
Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun (kiri) saat pertemuan bilateral menjelang Konfrensi ke-16 Tingkat Menteri dan Peringatan 50 tahun Pertemuan Gerakan Non Blok di Nusa Dua, Bali, Senin (24/5). Konfrensi tingkat menteri itu akan dibuka Rabu (25/5), yang diikuti sekitar 600 delegasi dan 60 Menteri Luar Negeri negara anggota serta 18 negara pengamat. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)
Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun mengadakan pertemuan bilateral disela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 Gerakan Non Blok (GNB), Selasa.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung tertutup dan dimulai sekitar pukul 10.15 WITA. Turut mendampingi Menlu RI dalam pertemuan tersebut yakni Juru Bicara Kemlu Michael Tene dan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Hamzah Thayeb.
Sebelumnya, Menlu RI juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Timor Leste Zacarias Albano da Costa, Senin (23/5).
Dalam pertemuan antara Menlu RI dengan Timor Leste, kedua pihak membahas sejumlah kerja sama antara kedua negara.
Marty menuturkan dalam pertemuan tersebut keduanya mengkaji hubungan antara Indonesia dan Timor Leste, terutama sejak kunjungan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Indonesia.
"Banyak masalah yang harus ditindaklanjuti antara lain kerja sama di bidang ekonomi, `people to people` atau antarmasyarakat," katanya, setelah pertemuan bilateral yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut.
Selain itu, dalam pertemuan bilateral itu juga dibahas tentang masalah perbatasan darat kedua negara. Menurut Menlu, masih ada tiga segmen perbatasan yang belum disepakati oleh Indonesia dan Timor Leste.
Menlu berharap ada kemajuan yang substantif dari kerja sama maupun penyelesaian permasalahan yang masih dihadapi kedua negara terkait perbatasan.
Pertemuan bilateral Menlu RI dan Timor Leste juga membahas tentang permohonan Timor Leste menjadi anggota ASEAN.
Sementara itu, selain bertemu dengan Menlu Korut, Menlu RI juga dijadwalkan bertemu dengan Menlu Mesir Nabil Abdalla El-Araby.
(*)
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung tertutup dan dimulai sekitar pukul 10.15 WITA. Turut mendampingi Menlu RI dalam pertemuan tersebut yakni Juru Bicara Kemlu Michael Tene dan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Hamzah Thayeb.
Sebelumnya, Menlu RI juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Timor Leste Zacarias Albano da Costa, Senin (23/5).
Dalam pertemuan antara Menlu RI dengan Timor Leste, kedua pihak membahas sejumlah kerja sama antara kedua negara.
Marty menuturkan dalam pertemuan tersebut keduanya mengkaji hubungan antara Indonesia dan Timor Leste, terutama sejak kunjungan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao ke Indonesia.
"Banyak masalah yang harus ditindaklanjuti antara lain kerja sama di bidang ekonomi, `people to people` atau antarmasyarakat," katanya, setelah pertemuan bilateral yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut.
Selain itu, dalam pertemuan bilateral itu juga dibahas tentang masalah perbatasan darat kedua negara. Menurut Menlu, masih ada tiga segmen perbatasan yang belum disepakati oleh Indonesia dan Timor Leste.
Menlu berharap ada kemajuan yang substantif dari kerja sama maupun penyelesaian permasalahan yang masih dihadapi kedua negara terkait perbatasan.
Pertemuan bilateral Menlu RI dan Timor Leste juga membahas tentang permohonan Timor Leste menjadi anggota ASEAN.
Sementara itu, selain bertemu dengan Menlu Korut, Menlu RI juga dijadwalkan bertemu dengan Menlu Mesir Nabil Abdalla El-Araby.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: