Jakarta (ANTARA) - Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal berharap Muktamar Ke-34 NU tetap menjaga muruah dan martabat sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia.

"NU adalah aset yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kiprah dan peran NU melalui pengamalan Islam yang moderat telah berkontribusi signifikan terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dari mulai awal berdirinya NKRI hingga saat ini, termasuk dalam mewujudkan tatanan peradaban dan perdamaian dunia," kata Syukron dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Kata dia, Muktamar Ke-34 NU menjadi momentum penting untuk menentukan derap langkah ormas terbesar di Indonesia itu menuju abad kedua.

Syukron menegaskan bahwa agenda muktamar tidak hanya fokus pada persoalan pemilihan Ketua Umum PBNU dengan segala macam dinamikanya.

Ada pula upaya politik meraih dukungan muktamirin dari para calon dan tim suksesnya yang menurut dia, justru dapat merusak muruah dan martabat NU itu sendiri.

Syukron meyakini bahwa siapa pun yang terpilih nanti menjadi Ketua Umum PBNU itu adalah yang terbaik.

Ia berharap dinamika yang ada lebih mengedepankan pada pertarungan ide dan gagasan, termasuk pemilihan ketua umum nantinya bisa dengan musyawarah mufakat.

"Sekencang apa pun dinamika terkait dengan suksesi pemilihan Ketua Umum PBNU muruah organisasi dan para kiainya harus dijaga," kata Syukron.

Muktamar Ke-34 NU di Lampung dijadwalkan pada tanggal 22—23 Desember 2021 mengusung tema Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia.

Sejumlah keputusan penting dalam rangkaian kegiatan tersebut mulai dari bahtsul masail, AD/ART organisasi, program kerja, penunjukan rois aam hingga pemilihan ketua umum tanfiziah PBNU.

Syukron berharap agenda tersebut dapat berjalan efektif dan kondusif dalam menghasilkan keputusan-keputusan organisasi untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan NU, baik nasional maupun global.

"Muktamar ini harus menjadi konsensus bersama, bagaimana menjaga NU ini mampu, dan bahkan lebih kuat dalam peran dan kiprahnya selama ini, baik di tingkat maupun global membendung arus ideologisasi. Di sisi lain, NU juga makin kuat dalam kemandirian organisasi," kata Syukron menegaskan.

Baca juga: PWNU Lampung: Hasil muktamar harus bisa jadi panduan bagi warga

Baca juga: Presiden dan Wapres dipastikan hadiri pembukaan Muktamar Ke-34 NU