Peneliti IPB kembangkan prototipe kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA
21 Desember 2021 18:00 WIB
Tim peneliti dari LPPM IPB menjelaskan soal kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA ("enzyme-linked immunosorbent assay") di kampus IPB Dramaga Bogor, Selasa (21/12/2021). ANTARA/Arif Firmansyah.
Bogor (ANTARA) - Peneliti Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PSSP-LPPM) IPB University mengembangkan prototipe kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay).
Kepala PSSP-LPPM IPB University, drh Huda S Darusman, PhD, melalui keterangan tertulis, di Bogor, Selasa, mengatakan, inovasi IPB University ini dilatarbelakangi meningkatnya kewaspadaan dalam mengatasi COVID-19 melalui vaksinasi.
"Vaksinasi dipercaya dapat menurunkan dan mengendalikan penyebaran COVID-19. Evaluasi keberhasilan vaksinasi mutlak diperlukan agar kepastian proteksinya terjamin," kata Huda S Darusman.
Menurut Huda, evaluasi keberhasilan vaksinasi dapat dilakukan melalui pemeriksaan kualitas dan kuantitas terhadap antibodi yang dihasilkan, tapi pemeriksaan antibodi COVID-19 saat ini masih bergantung pada produk impor yang tergolong mahal.
"Diperlukan kemandirian bangsa dalam mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan mengevaluasi antibodi COVID-19 yang praktis, berkualitas, presisi, dan ekonomis," katanya.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti PSSP-LPPM IPB University, drh Huda S Darusman, PhD bersama sejumlah peneliti lainnya di PSSP-LPPM IPB University mendesain kit pemeriksaan COVID-19 berbasis teknik ELISA yang dinamakan “Kit ELISA IPB Antibodi COVID-19” dengan inovasi pada bahan biologis dari dua komponen virus yakni Protein N dan Antigen Protein Rekombinan N ("nucleocapsid") dan Protein Rekombinan RBD ("reseptor-binding domain") virus SARS-COV-2.
Pengembangan prototipe kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA ini kemudian dilakukan.
“Kit tersebut rencananya diaplikasikan pada pasien pasca vaksinasi atau pada pasien pasca persembuhan penyakit COVID-19 untuk evaluasi keberhasilan vaksinasi atau pembentukan antibodi COVID-19 yang dihasilkan dari masing-masing pasien sebagai respon terhadap virus tersebut,” kata Huda.
Huda berharap, kit antibodi ini dapat mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi yang telah berjalan di Indonesia. Selain itu, datanya dapat dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi tata laksana vaksin yang lebih baik.
"Inovasi ini dilakukan untuk mendukung kemandirian naisonal dalam pengananan COVID-19, serta sebagai bentuk kontribusi IPB University pada kemandirian bangsa untuk riset kesehatan," katanya.
Baca juga: BNI dan IPB University kolaborasi dorong Campus Financial Ecosystem
Baca juga: LPPM IPB University dan kajian Wisata Glow
Baca juga: Polri gandeng BEM dan OKP laksanakan Vaksinasi Merdeka se-Indonesia
Kepala PSSP-LPPM IPB University, drh Huda S Darusman, PhD, melalui keterangan tertulis, di Bogor, Selasa, mengatakan, inovasi IPB University ini dilatarbelakangi meningkatnya kewaspadaan dalam mengatasi COVID-19 melalui vaksinasi.
"Vaksinasi dipercaya dapat menurunkan dan mengendalikan penyebaran COVID-19. Evaluasi keberhasilan vaksinasi mutlak diperlukan agar kepastian proteksinya terjamin," kata Huda S Darusman.
Menurut Huda, evaluasi keberhasilan vaksinasi dapat dilakukan melalui pemeriksaan kualitas dan kuantitas terhadap antibodi yang dihasilkan, tapi pemeriksaan antibodi COVID-19 saat ini masih bergantung pada produk impor yang tergolong mahal.
"Diperlukan kemandirian bangsa dalam mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan mengevaluasi antibodi COVID-19 yang praktis, berkualitas, presisi, dan ekonomis," katanya.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti PSSP-LPPM IPB University, drh Huda S Darusman, PhD bersama sejumlah peneliti lainnya di PSSP-LPPM IPB University mendesain kit pemeriksaan COVID-19 berbasis teknik ELISA yang dinamakan “Kit ELISA IPB Antibodi COVID-19” dengan inovasi pada bahan biologis dari dua komponen virus yakni Protein N dan Antigen Protein Rekombinan N ("nucleocapsid") dan Protein Rekombinan RBD ("reseptor-binding domain") virus SARS-COV-2.
Pengembangan prototipe kit antibodi COVID-19 berbasis ELISA ini kemudian dilakukan.
“Kit tersebut rencananya diaplikasikan pada pasien pasca vaksinasi atau pada pasien pasca persembuhan penyakit COVID-19 untuk evaluasi keberhasilan vaksinasi atau pembentukan antibodi COVID-19 yang dihasilkan dari masing-masing pasien sebagai respon terhadap virus tersebut,” kata Huda.
Huda berharap, kit antibodi ini dapat mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi yang telah berjalan di Indonesia. Selain itu, datanya dapat dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi tata laksana vaksin yang lebih baik.
"Inovasi ini dilakukan untuk mendukung kemandirian naisonal dalam pengananan COVID-19, serta sebagai bentuk kontribusi IPB University pada kemandirian bangsa untuk riset kesehatan," katanya.
Baca juga: BNI dan IPB University kolaborasi dorong Campus Financial Ecosystem
Baca juga: LPPM IPB University dan kajian Wisata Glow
Baca juga: Polri gandeng BEM dan OKP laksanakan Vaksinasi Merdeka se-Indonesia
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021
Tags: