Menteri ESDM resmikan BBM satu harga di kawasan perbatasan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) gubernur NTT Viktor B Laiskodat (kedua kanan), Kepala BPH Migas Erika Retnowati (kiri) dan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono melakukan penguntingan pita saat peresmian Bahan-Bakar Minyak (BBM) satu harga di Terminal BBM Tenau, Kupang, NTT Selasa (21/12/2021). Sebanyak 7 lembaga penyalur BBM satu harga di resmikan di Kota Kupang yang tersebar di Kabupaten Malaka empat lembaga penyalur, satu lembaga penyalur di kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dan dua lagi di Nusa Tenggara Barat. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada Gubernur dan para kepala daerah yang telah memfasilitasi kehadiran program BBM satu harga ini," kata menteri di sela-sela peresmian BBM satu harga di Terminal BBM Tenau, Kupang, NTT, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Program BBM satu harga merupakan program keadilan dan pemerataan energi kepada seluruh masyarakat yang dapat menikmati harga yang sama di seluruh wilayah.
Lima titik BBM satu harga di NTT itu tersebar di kabupaten Malaka yakni di kecamatan Sasita Mean, kecamatan Kobalima, Kecamatan Laen Manen, dan Kecamatan Malaka, kemudian di kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yakni di Kecamatan Wawewa Tengah.
Baca juga: Menteri ESDM resmikan tujuh penyalur BBM Satu Harga di NTT dan NTB
Selain lima titik BBM satu harga di NTT, dalam kesempatan tersebut Menteri ESDM juga meresmikan dua titik BBM satu harga di NTB, yakni di Hu'u di Dompu, dan juga di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa.
Dalam sambutannya Menteri ESDM mengatakan bahwa selain pembangunan sarana BBM satu harga itu, yang perlu diperhatikan adalah mengenai inventorinya.
"Bagaimana infrastruktur logistiknya bisa mendukung. Karena itu kita terus mengupayakan untuk memperbaiki serta menyempurnakan sistem logistik kita," tambah dia.
Ia meminta kepada Pertamina agar dengansudah terpasangnya BBM satu harga di sejumlah SPBU itu, maka diharapkan tidak terjadi kelangkaan, apalagi lokasinya letaknya di kawasan perbatasan.
"Percuma kalau kita sudah bangun dengan susah payah tetapi hasilnya tidak sempurna, Karena itu fasilitas penyimpanannya khususnya di daerah 3T itu harus memadai," tambah dia.
Sementara itu Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, mengatakan bahwa Pertamina senantiasa terus mendukung program BBM satu harga yang dicanangkan Pemerintah.
Baca juga: Menteri ESDM: Potensi dan teknologi EBT modal utama transisi energi
"Peresmian SPBU BBM 1 Harga ini bukan akhir tapi awal dari perjuangan Pertamina mendistribusikan BBM ke berbagai pelosok Indonesia secara tepat jumlah dan tepat kualitas. Dalam operasi pendistribusian BBM sampai ke masyarakat di daerah 3T, Pertamina menghadapi tantangan yang luar biasa. Cukup jamak terjadi 4-5 pergantian moda angkutan dan transportasi hingga BBM sampai ke masyarakan. Di daerah tertentu seperti Puncak Jaya Papua, pergantian moda angkutan dan transportasi mencapai enam bahkan sampai delapan kali," tambah dia.
Ia menambahkan, dengan adanya SPBU BBM satu harga ini, di 112 Kabupaten yang tersebar di wilayah Indonesia dapat menikmati harga yang sama dengan SPBU di perkotaan.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021