Cianjur (ANTARA News)-Puluhan rumah di empat kampung di Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Senin, rusak berat dan ringan, setelah dihantam angin puting beliung.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun 60 rumah rusak berat tertimpa pohon yang roboh dan dua rumah di antaranya rata dengan tanah.

Hingga siang menjelang, warga masih membersihkan puing-puing rumah mereka yang tersapu angin puting beliung.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun ANTARA News, sebelum angin memporak-porandakan kampung, hujan sempat turun dengan derasnya. Selang tiga jam, angin kencang disertai gemuruh pun melanda kampung tersebut.

"Saat peristiwa terjadi, sebagian besar warga tengah berada di dalam rumahnya masing-masing. Namun warga akhirnya berhamburan ke luar rumah ketika angin puting beliung, mengamuk," kata Hendri Kepala Desa Sukamaju.

Sebagian besar warga menyelamatkan diri, dengan cara berlari ke tengah lapang dan tempat yang dinilai aman di masing-masing kampung. Warga mencari perlindungan dari bangunan atau pohon yang tumbang.

Hujan disertai angin puting beliung itu merusak rumah warga di empat kampung yang letaknya bersebelahan, diantaranya Kampung Babakan Bandung, Tegal Caang, Nyalindung dan Kampung Sapaan.

Hendri menuturkan, sebagian besar atap rumah warga hilang, tersapu angin. Selain itu, puluhan rumah warga yang rusak berat, akibat tertimpa pohon yang roboh tersapu angin.

Sedangkan kerusakan lain yang disebabkan angin putting beliung itu, tutur dia, tiang listrik roboh, sehingga aliran listrik sempat padam selama beberapa jam.

"Sedangkan kampung yang parah dihantam angin putting beliung itu, Kampung Sapaan, dimana 29 rumah milik 29 orang kepala keluarga, rusak berat dan dua diantaranya sampai rata dengan tanah," ungkapnya.

Hingga sore menjelang, sebagian besar warga masih berusaha memperbaiki rumahnya yang rusak semampu mereka. Warga berharap Pemkab Cianjur dapat memberikan bantuan bagi warga untuk membangun dan memperbaiki rumahnya yang rusak.

"Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah kami yang rata dengan tanah. Pasalnya kami tidak mampu untuk membangun kembali karena kami dari ekonomi lemah," keluh Koneng (48) salah seorang warga yang rumahnya rata dengan tanah.

(ANTARA)