Wali Kota Surabaya terima penghargaan bidang pendidikan dari Unair
21 Desember 2021 12:57 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Penghargaan tersebut diterima Eri Cahyadi dalam perayaan malam apresiasi dalam rangka Dies Natalis ke-38 Sekolah Pascasarjana Unair di Kota Surabaya, Senin (20/12/2021) malam. (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerima penghargaan dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) atas kontribusinya dalam pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengaku penghargaan tersebut diterima pada perayaan malam apresiasi dalam rangka Dies Natalis ke-38 Sekolah Pascasarjana Unair di Surabaya, Senin (20/12) malam.
"Kami ucapkan terima kasih karena diberikan penghargaan untuk kolaborasi Pemkot Surabaya dengan Unair," ujarnya.
Baca juga: Unair siapkan beasiswa rp26 miliar untuk S-2/S-3
Wali Kota Eri mengatakan ketika mulai menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dia sempat kaget saat mengetahui peringkat Kota Surabaya terhadap penanganan angka kekerdilan dan gizi buruk.
Mendapati hal itu, Eri bertemu dengan jajaran Unair untuk berkolaborasi dan meminta pendampingan dalam mengentaskan permasalahan tersebut.
"Setelah saya 'curhat' dengan Pak Rektor (Prof Moh Nasih) bagaimana bisa menggerakkan dan membahagiakan umat di Kota Surabaya, baik terkait gizi buruk, kekerdilan, peningkatan ekonomi. Itu langsung dijawab oleh Pak Rektor. Semua jajarannya turun dengan berbagai bidang dan disiplin ilmu serta kemampuannya," kata Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menerangkan Unair terus melakukan pendampingan untuk Pemkot Surabaya dalam hal pergerakan ekonomi dan penataan SDM (Sumber Daya Manusia).
Ia meyakini apabila Unair terus mendampingi Pemkot Surabaya, kemiskinan dan semua permasalahan yang ada di Kota Surabaya bisa terselesaikan.
Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Badri Munir Sukoco sebelumnya mengatakan dalam Rangka Dies Natalis ke-38 Sekolah Pascasarjana Unair, pihaknya menggelar malam apresiasi untuk para Pemimpin Daerah, Pemimpin Bisnis, maupun Lembaga Negara atau Daerah yang telah mempercayakan diri dan stafnya untuk bersinergi dan mengembangkan pengetahuan bersama Sekolah Pascasarjana Unair.
"Sinergi dalam arti pemahaman pada dunia praktis dikombinasikan dengan konsep dan pengetahuan secara empiris, serta telah kami uji dan akan menghasilkan pengetahuan yang relevan. Para kepala daerah yang ada di ruangan pada malam hari ini, akan menjadi lokomotif Indonesia Maju 2045," kata Prof. Badri.
Baca juga: Unair: Cegah stunting melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif
Baca juga: Tim peneliti: Vaksin Unair bisa untuk vaksinasi awal hingga booster
Oleh karena itu, Prof. Badri berharap para pemimpin daerah bisa melakukan transformasi besar di bidang ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Selain itu, malam apresiasi itu juga diberikan kepada para Guru Besar Unair dan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unair.
"Transformasi ini harus diolah oleh para pemimpin. Pemimpin ini harus mampu menggerakkan seluruh pemangku kepentingan dengan visi yang jauh ke depan dan mampu mengkomunikasikan visinya untuk mencapai Indonesia maju 2045," katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Selasa, mengaku penghargaan tersebut diterima pada perayaan malam apresiasi dalam rangka Dies Natalis ke-38 Sekolah Pascasarjana Unair di Surabaya, Senin (20/12) malam.
"Kami ucapkan terima kasih karena diberikan penghargaan untuk kolaborasi Pemkot Surabaya dengan Unair," ujarnya.
Baca juga: Unair siapkan beasiswa rp26 miliar untuk S-2/S-3
Wali Kota Eri mengatakan ketika mulai menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dia sempat kaget saat mengetahui peringkat Kota Surabaya terhadap penanganan angka kekerdilan dan gizi buruk.
Mendapati hal itu, Eri bertemu dengan jajaran Unair untuk berkolaborasi dan meminta pendampingan dalam mengentaskan permasalahan tersebut.
"Setelah saya 'curhat' dengan Pak Rektor (Prof Moh Nasih) bagaimana bisa menggerakkan dan membahagiakan umat di Kota Surabaya, baik terkait gizi buruk, kekerdilan, peningkatan ekonomi. Itu langsung dijawab oleh Pak Rektor. Semua jajarannya turun dengan berbagai bidang dan disiplin ilmu serta kemampuannya," kata Eri.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menerangkan Unair terus melakukan pendampingan untuk Pemkot Surabaya dalam hal pergerakan ekonomi dan penataan SDM (Sumber Daya Manusia).
Ia meyakini apabila Unair terus mendampingi Pemkot Surabaya, kemiskinan dan semua permasalahan yang ada di Kota Surabaya bisa terselesaikan.
Direktur Sekolah Pascasarjana Unair Prof Badri Munir Sukoco sebelumnya mengatakan dalam Rangka Dies Natalis ke-38 Sekolah Pascasarjana Unair, pihaknya menggelar malam apresiasi untuk para Pemimpin Daerah, Pemimpin Bisnis, maupun Lembaga Negara atau Daerah yang telah mempercayakan diri dan stafnya untuk bersinergi dan mengembangkan pengetahuan bersama Sekolah Pascasarjana Unair.
"Sinergi dalam arti pemahaman pada dunia praktis dikombinasikan dengan konsep dan pengetahuan secara empiris, serta telah kami uji dan akan menghasilkan pengetahuan yang relevan. Para kepala daerah yang ada di ruangan pada malam hari ini, akan menjadi lokomotif Indonesia Maju 2045," kata Prof. Badri.
Baca juga: Unair: Cegah stunting melalui intervensi gizi spesifik dan sensitif
Baca juga: Tim peneliti: Vaksin Unair bisa untuk vaksinasi awal hingga booster
Oleh karena itu, Prof. Badri berharap para pemimpin daerah bisa melakukan transformasi besar di bidang ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. Selain itu, malam apresiasi itu juga diberikan kepada para Guru Besar Unair dan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Unair.
"Transformasi ini harus diolah oleh para pemimpin. Pemimpin ini harus mampu menggerakkan seluruh pemangku kepentingan dengan visi yang jauh ke depan dan mampu mengkomunikasikan visinya untuk mencapai Indonesia maju 2045," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021
Tags: