Bandung (ANTARA News) - Observatorium Bosscha Lembang Kabupaten Bandung
Barat, Senin, berhasil merekam posisi puncak gerhana matahari meski
awan mendung sempat menghalangi pengamatan puncak gerhana tersebut.
Posisi gerhana puncak yang terlihat dari Bosscha berlangsung sekitar pukul 16.45 WIB dengan posisi matahari berbentuk sabit.
"Kita berhasil merekam puncak gerhana dengan posisi puncak berbentuk
sabit pukul 16.45 WIB dan bertahan sekitar lima menit," kata Mahasena
Putra, Astronom Observatorium Boscha.
Mahasena menyebutkan, pengamatan di Observatorium Boscha tidak bisa
mengamati puncak gerhana matahari cintin karena posisi Bandung berada
di wilayah penumbra atau di luar bayang-bayang bulan.
"Wilayah Bandung berada di wilayah penumbra, sedangkan daerah yang bisa
melihat gerhana matahari cincin di wilayah umbra, seperti daerah Banten
dan Lampung," katanya.
Mahasena menyebutkan, gerhana matahari yang terjadi di wilayah Jawa
Barat adalah gerhana matahari sebagian atau gerhana parsial.
Peristiwa gerhana terjadi akibat tertutupnya piringan matahari oleh
piringan bulan. Gerhana terakhir kali terjadi 1998. Fenomena gerhana
matahari total akan terjadi lagi pada 2016 mendatang.
Nyaris Gagal
Sementara itu awan mendung menghalangi pengamatan di Observatorium
Bosscha ke arah kontak matahari dan bulan yang berlangsung sejak pukul
16.25 WIB.
"Cuaca sempat cerah saat memasuki kontak awal sekitar pukul 15.20 WIB,
cuaca sangat bagus. Tapi memasuki pukul 16.25 WIB ada mendung, meski
sesekali terlihat dari sela-sela awan," kata Mohamad Irfan, astronom
Boscha lainnya.
Namun langit berangsur cerah ketika memasuki pukul 16.38 WIB atau
semenit menjelang puncak gerhana pukul 16.40 WIB, namun tidak cukup
untuk bisa melakukan pengamatan secara maksimal.
Kawasan di Bosscha sendiri tidak ada hujan, hanya awan tebal menyelimuti kawasan di dekat "Kubah Zeis" Bosscha itu.
Sementara itu sekitar 500 pengunjung ikut melakukan pengamatan dengan menggunakan kacamata safe solar glasses.
Namun sebagian pengunjung juga melihat proses gerhana dari screen lebar
yang dipasang di bawah Telescope Zeis di Observatorium Boscha.
Layar tersebut menayangkan proses tertutupnya piringan matahari oleh
bulan dari menit ke menit hingga puncaknya matahari tertutup 80 persen
oleh piringan bulan.
"Sayang jaringan streaming
kita mengalami gangguan, sehingga jaringan internet dari Boscha ke
jaringan Institut Teknologi Bandung tidak tersambung. Kalau berfungsi
bisa ada tayangan real time secara online," kata Mahasena Putra. (*)
Observatorium Boscha Berhasil Abadikan Puncak Gerhana
26 Januari 2009 19:54 WIB
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Tags: