Emas stabil di Asia, pedagang kaji dampak Omicron, kenaikan suku bunga
21 Desember 2021 09:18 WIB
Seorang karyawan menyortir emas batangan di Pabrik Pemisahan Emas dan Perak Austria 'Oegussa' di Wina, Austria. ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
Bengaluru (ANTARA) - Harga emas relatif bertahan stabil di perdagangan Asia pada Selasa pagi, karena pedagang menilai dampak dari melonjaknya kasus virus corona Omicron dan kenaikan suku bunga yang bertujuan untuk menjinakkan inflasi yang tinggi.
Emas berjangka AS turun tipis 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,60 dolar AS per ounce pada pukul 01.42 GMT. Sementara itu, emas spot naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,57 dolar AS per ounce.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dia akan memperketat pembatasan virus corona untuk memperlambat penyebaran varian Omicron jika diperlukan, setelah Belanda memulai penguncian keempat dan ketika negara-negara Eropa lainnya mempertimbangkan pembatasan Natal.
Dolar melayang di bawah tertinggi baru-baru ini, setelah melemah semalam menyusul pukulan terhadap rencana pengeluaran Demokrat di Washington.
Saham-saham AS ditutup lebih dari 1,0 persen lebih rendah semalam, tertekan oleh melonjaknya kasus virus corona Omicron dan kemungkinan pukulan fatal terhadap RUU pengeluaran domestik 1,75 triliun dolar AS, dengan harga minyak jatuh.
Sementara itu, Moderna Inc mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dosis penguat vaksin COVID-19 tampaknya melindungi terhadap Omicron yang menyebar cepat dalam pengujian laboratorium dan bahwa versi suntikan saat ini akan terus menjadi "lini pertama" pertahanan melawan Omicron.
Pergeseran Federal Reserve menjadi lebih hawkish minggu ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi dan inflasi, tetapi itu hampir tidak mengubah pandangan pasar obligasi bahwa suku bunga jangka pendek dapat melampaui perkiraan puncak bank sentral AS.
Komoditas mengungguli aset lainnya tahun ini karena pemulihan dari pandemi mendorong permintaan meskipun penurunan emas menunjukkan selera investor yang menurun.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,20 dolar AS per ounce, platinum turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 930,72 dolar AS dan paladium turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.747,46 dolar AS per ounce.
Emas berjangka AS turun tipis 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,60 dolar AS per ounce pada pukul 01.42 GMT. Sementara itu, emas spot naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,57 dolar AS per ounce.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dia akan memperketat pembatasan virus corona untuk memperlambat penyebaran varian Omicron jika diperlukan, setelah Belanda memulai penguncian keempat dan ketika negara-negara Eropa lainnya mempertimbangkan pembatasan Natal.
Dolar melayang di bawah tertinggi baru-baru ini, setelah melemah semalam menyusul pukulan terhadap rencana pengeluaran Demokrat di Washington.
Saham-saham AS ditutup lebih dari 1,0 persen lebih rendah semalam, tertekan oleh melonjaknya kasus virus corona Omicron dan kemungkinan pukulan fatal terhadap RUU pengeluaran domestik 1,75 triliun dolar AS, dengan harga minyak jatuh.
Sementara itu, Moderna Inc mengatakan pada Senin (20/12) bahwa dosis penguat vaksin COVID-19 tampaknya melindungi terhadap Omicron yang menyebar cepat dalam pengujian laboratorium dan bahwa versi suntikan saat ini akan terus menjadi "lini pertama" pertahanan melawan Omicron.
Pergeseran Federal Reserve menjadi lebih hawkish minggu ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi dan inflasi, tetapi itu hampir tidak mengubah pandangan pasar obligasi bahwa suku bunga jangka pendek dapat melampaui perkiraan puncak bank sentral AS.
Komoditas mengungguli aset lainnya tahun ini karena pemulihan dari pandemi mendorong permintaan meskipun penurunan emas menunjukkan selera investor yang menurun.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 22,20 dolar AS per ounce, platinum turun 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 930,72 dolar AS dan paladium turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.747,46 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: