Pamekasan (ANTARA News) - Pendaki cilik murid TK bernama Arya Cahya Mulyana Sugianto asal Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim), melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet (3432 mdpl) bersama pendaki asal Australia.
"Arya berangkat melakukan pendakian ke Gunung Slamet Sabtu (21/5) sekitar pukul 07.00 WIB dan tiba di puncak pada Minggu (22/5) 08.30 WIB," kata Bagian Humas Tim Pendamping Pendakian Arya, Kusnindar kepada ANTARA, Minggu malam.
Pendakian Arya ke puncak Gunung Slamet ini tergolong lebih cepat dibanding pendakian Gunung Ciremai pada Selasa (17/5), yang membutuhkan waktu hingga dua hari untuk mencapai puncak.
Saat menjelaskan hal ini, Kusnindar bersama rombongan sedang beristirahat di tempat peristirahatan terakhir di kaki Gunung Slamet, yakni di Dusun Bangbangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Kusnindar menjelaskan, perjalanan menuju puncak Gunung Slamet kali ini tergolong lebih ringan, dibanding dengan pendakian sebelumnya di puncak Gunung Ciremai.
"Soalnya hujan saat naik ke puncak saja. Sedangkan saat pendakian di puncak Gunung Ciremai, mulai berangkat hingga kembali Arya, diguyur hujan," ucap Kusnindar, menjelaskan.
Kendatipun demikian, sambung dia, kondisi tubuh Arya terlihat masih sehat, bahkan lebih sehat dibanding tim pendamping lainnya.
Format pendakian pada puncak gunung kedua yang dilakukan oleh tim pendamping bocah cilik Arya ini berubah. Yakni hanya terdiri dari Arya, ayahnya dan Kusnindar serta seorang porter (jasa pembawa tas dan barang).
"Sementara, ibu dan adiknya menunggu di kaki Gunung Slamet beserta tim pendamping lainnya," papar Kusnindar, menjelaskan.
Menurut Kusnindar, sebelum Arya, ada juga pendaki cilik asal Skotlandia berumur 8 tahun yang pernah melakukan pendakian ke puncak Gunung Slamet tersebut. Akan tetapi ketika itu, ia memakai tali untuk mencapai puncak.
"Arya tidak, bahkan dia tidak mau dibantu sama sekali oleh ayahnya," tutur Kusnindar.
Dengan keberhasilan ini maka sudah dua puncak gunung yang berhasil didaki bocah cilik, anak dari pasangan suami istri Agus Sugianto (41) dan Tri Yuli Mulyanti (40) asal Pamekasan ini, dari 10 puncak gunung di Indonesia yang akan didaki.
Pendakian yang dilakukan bocah cilik bertema "Ekspedisi Cahaya Merdeka 2011" direncakan akan berlangsung hingga 21 Agustus 2011.
Setelah dari puncak Gunung Slamet ini, pendakian selanjutnya ke puncak Gunung Sindoro (3155 mdpl) di Temanganggung, Jawa Tengah dan puncak Gunung Wonotirto (2000 mdpl).
Selanjutnya, Arya akan melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut, lalu ke puncak Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pendakian berikutnya ialah ke Gunung Agung (3124 mdpl) di Pulau Bali dan kembali ke Jawa Timur lagi, yakni di Gunung Welirang (3156 mdpl) dan ke puncak Gunung Arjuno di Malang.
Gunung terakhir yang akan didaki Arya ialah Mahameru (puncak Semeru, gunung api tertinggi di Jawa, 3676 mdpl) dan direncanakan pada tanggal 17 Agustus 2011 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, dan akan mengikuti upacara bendera di sana.
Keberangkatan bocah yang masih tercatat sebagai siswa TK Pertiwi di Pamekasan mendaki 10 puncak gunung di Indonesia ini, dilepas oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman di pendopo pemkab setempat pada Kamis (12/5). (ZIZ/C004/K004)
Arya Murid TK Daki Gunung Slamet Bersama Pendaki Australia
23 Mei 2011 04:38 WIB
Ilustrasi Mendaki Gunung (Ilustrasi)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: