Survei LPI: Kinerja Kepala BIN terbaik pada tiga indikator
20 Desember 2021 23:27 WIB
Direktur LPI Boni Hargens pada acara bertajuk "Catatan LPI Akhir Tahun 2021: Evaluasi Pelaksanaan Demokrasi dan Potensi Ancaman Sosial-Politik Tahun 2022" di Jakarta, Senin (20/12/2021). ANTARA/HO-Humas LPI
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang dirilis di Jakarta, Senin, menunjukkan kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menempati posisi terbaik pada tiga indikator penilaian, yaitu daya tanggap (responsiveness), kepemimpinan (leadership), dan kebijakan.
"Secara kumulatif, kinerja Kepala BIN Budi Gunawan mencapai skor 2,382 persen dari ketiga indikator penilaian dan berada di rating pertama dari 10 menteri dan pimpinan lembaga negara terbaik atau top 10 leaders," kata Direktur LPI Boni Hargens dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Berdasarkan penilaian secara umum, lanjut Boni, survei yang berjudul "Pandangan Kelas Menengah Intelektual terhadap Kepemimpinan dan Kinerja Kabinet Indonesia Maju dan Para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021" itu menunjukkan 60 persen kalangan kelas menengah intelektual menilai kinerja Budi Gunawan sangat baik, mumpuni dalam merespon situasi, berkompeten sebagai pemimpin, dan membuat kebijakan yang tepat.
Boni Hargens pun memaparkan detail penilaian responden terhadap kinerja Budi Gunawan dalam tiga indikator itu.
Pertama terkait dengan indikator daya tanggap. Responden menilai Budi Gunawan sebagai sosok paling responsif terhadap informasi. Dia dinilai dapat merespons segala situasi, tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari dimensi astagatra, baik dimensi kelembagaan, kenegaraan, maupun kebangsaan, dengan cepat.
"Untuk variabel itu, sosok Kepala BIN Budi Gunawan berada di rating pertama dengan skor 2.47 persen dari 46 menteri dan pimpinan lembaga negara," kata Boni Hargens.
Terkait dengan indikator kepemimpinan. Kompetensi Budi Gunawan juga dinilai sangat baik dalam menjalani mandatnya sebagai pimpinan lembaga telik sandi dengan skor 2.39 persen.
Ketiga, kategori koordinasi kebijakan terbaik dalam penguatan kinerja. Budi Gunawan pun berada di posisi pertama dengan skor 2.36 persen.
Secara khusus dalam konteks penanganan pandemi COVID-19 dan efek-efek penyertanya, kata Boni Hargens, mayoritas responden juga menilai kinerja Budi Gunawan baik.
Mereka pun menilai baik peran institusi BIN dalam penanganan pandemi COVID-19, bahkan diapresiasi oleh kalangan kelas menengah.
Berdasarkan analisis deskriptif, mayoritas kalangan kelas menengah intelektual menilai Budi Gunawan mumpuni dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan single user-nya, yaitu Presiden RI Joko Widodo.
"Hal itu terlihat dari skor 2.38 persen responden yang menempatkan sosok Kepala BIN Budi Gunawan sebagai figur yang terbaik untuk variabel koordinasi," ucap Boni Hargens.
Survei LPI digelar pada tanggal 25 November s.d. 15 Desember 2021 dengan jumlah responden sebanyak 400 orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Populasi responden adalah kalangan kelas menengah intelektual, seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, dan seniman/budayawan.
Metode pengambilan sampel dalam survei menggunakan snowball sampling, yaitu subjek yang menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber tentang subjek-subjek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut adalah 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen.
Baca juga: BIN Sumsel target sukseskan vaksinasi COVID-19 untuk 62.120 sasaran
Baca juga: BIN Bali targetkan 250 dosis vaksin bagi anak usia 6-11 tahun
"Secara kumulatif, kinerja Kepala BIN Budi Gunawan mencapai skor 2,382 persen dari ketiga indikator penilaian dan berada di rating pertama dari 10 menteri dan pimpinan lembaga negara terbaik atau top 10 leaders," kata Direktur LPI Boni Hargens dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Berdasarkan penilaian secara umum, lanjut Boni, survei yang berjudul "Pandangan Kelas Menengah Intelektual terhadap Kepemimpinan dan Kinerja Kabinet Indonesia Maju dan Para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021" itu menunjukkan 60 persen kalangan kelas menengah intelektual menilai kinerja Budi Gunawan sangat baik, mumpuni dalam merespon situasi, berkompeten sebagai pemimpin, dan membuat kebijakan yang tepat.
Boni Hargens pun memaparkan detail penilaian responden terhadap kinerja Budi Gunawan dalam tiga indikator itu.
Pertama terkait dengan indikator daya tanggap. Responden menilai Budi Gunawan sebagai sosok paling responsif terhadap informasi. Dia dinilai dapat merespons segala situasi, tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan dari dimensi astagatra, baik dimensi kelembagaan, kenegaraan, maupun kebangsaan, dengan cepat.
"Untuk variabel itu, sosok Kepala BIN Budi Gunawan berada di rating pertama dengan skor 2.47 persen dari 46 menteri dan pimpinan lembaga negara," kata Boni Hargens.
Terkait dengan indikator kepemimpinan. Kompetensi Budi Gunawan juga dinilai sangat baik dalam menjalani mandatnya sebagai pimpinan lembaga telik sandi dengan skor 2.39 persen.
Ketiga, kategori koordinasi kebijakan terbaik dalam penguatan kinerja. Budi Gunawan pun berada di posisi pertama dengan skor 2.36 persen.
Secara khusus dalam konteks penanganan pandemi COVID-19 dan efek-efek penyertanya, kata Boni Hargens, mayoritas responden juga menilai kinerja Budi Gunawan baik.
Mereka pun menilai baik peran institusi BIN dalam penanganan pandemi COVID-19, bahkan diapresiasi oleh kalangan kelas menengah.
Berdasarkan analisis deskriptif, mayoritas kalangan kelas menengah intelektual menilai Budi Gunawan mumpuni dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan single user-nya, yaitu Presiden RI Joko Widodo.
"Hal itu terlihat dari skor 2.38 persen responden yang menempatkan sosok Kepala BIN Budi Gunawan sebagai figur yang terbaik untuk variabel koordinasi," ucap Boni Hargens.
Survei LPI digelar pada tanggal 25 November s.d. 15 Desember 2021 dengan jumlah responden sebanyak 400 orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Populasi responden adalah kalangan kelas menengah intelektual, seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, dan seniman/budayawan.
Metode pengambilan sampel dalam survei menggunakan snowball sampling, yaitu subjek yang menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber tentang subjek-subjek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut adalah 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen.
Baca juga: BIN Sumsel target sukseskan vaksinasi COVID-19 untuk 62.120 sasaran
Baca juga: BIN Bali targetkan 250 dosis vaksin bagi anak usia 6-11 tahun
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: