Petrokimia siap salurkan pupuk bersubsidi di wilayah barat tahun 2022
20 Desember 2021 17:40 WIB
Pekerja menata pupuk urea di dalam gudang persediaan pupuk Desa Blang Sapek, Kecamatan Suka Makmur, Nagan Raya, Aceh, Kamis (10/9/2020). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan menambah alokasi pupuk bersubsidi sebanyak satu juta ton sebagai upaya menanggapi keluhan petani di sejumlah daerah terkait kurangnya kuota pupuk untuk menunjang produktivitas tanaman. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)
Gresik, Jatim (ANTARA) - Petrokimia Gresik siap menyalurkan pupuk bersubsidi di wilayah barat untuk tahun 2022, yaitu di Sumatera dan Jawa, kecuali Jawa Timur, melalui penandatanganan bersama Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) bersama 372 distributor.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal di Gresik, Jawa Timur , Senin, mengatakan dengan kerja sama itu, pihaknya meminta seluruh distributor pupuk subsidi untuk mendukung program kerja Pupuk Indonesia.
Menurutnya, distributor adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi hingga di tangan petani yang berhak, hal ini sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Pupuk Indonesia harus senantiasa mengingatkan, tugas pendistribusian pupuk bersubsidi tidak mudah. Persyaratan administrasi harus dilengkapi, semua untuk menunjang kelancaran penebusan pupuk subsidi dan penyalurannya kepada petani," kata Gusrizal.
Baca juga: Pupuk Indonesia libatkan perguruan tinggi dorong inovasi pertanian
Sementara itu, dalam mengoptimalkan pendistribusian, Gusrizal mengaku, Pupuk Indonesia telah menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS) atau penerapan data terintegrasi dan berbasis geospasial.
"Dengan sistem ini, perusahaan dapat setiap saat memonitor kegiatan distribusi dan stok pupuk di lapangan, hal ini untuk meminimalisasi potensi kekurangan pupuk di daerah, serta meningkatkan akurasi perencanaan distribusi," kata Gusrizal.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2022 tidak akan kalah menantang dibandingkan tahun 2021, sebab dampak pandemi COVID-19 masih terasa.
Oleh karena itu, kata dia, komitmen bersama distributor menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung penyaluran pupuk bersubsidi dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam penyalurannya.
"Dalam waktu dekat, kami juga melakukan penandatanganan SPJB dengan distributor wilayah lainnya. Kami ingin memastikan dan mengajak distributor berkomitmen menyediakan stok pupuk bersubsidi di gudang mereka untuk kebutuhan petani minimal tiga minggu ke depan sesuai dengan alokasi," ujarnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia raih Gold Winner kategori BUMN Branding
Digna mengatakan untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi petani, selain pupuk subsidi, Petrokimia Gresik juga menyediakan pupuk non-subsidi (komersil) di kios-kios binaan.
Pupuk-pupuk itu masing-masing Phonska Plus, Petro Ningrat, SP-36 Petro, ZA Petro, dan Petro Nitrat, yang bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan yang mereka miliki.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal di Gresik, Jawa Timur , Senin, mengatakan dengan kerja sama itu, pihaknya meminta seluruh distributor pupuk subsidi untuk mendukung program kerja Pupuk Indonesia.
Menurutnya, distributor adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi hingga di tangan petani yang berhak, hal ini sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Pupuk Indonesia harus senantiasa mengingatkan, tugas pendistribusian pupuk bersubsidi tidak mudah. Persyaratan administrasi harus dilengkapi, semua untuk menunjang kelancaran penebusan pupuk subsidi dan penyalurannya kepada petani," kata Gusrizal.
Baca juga: Pupuk Indonesia libatkan perguruan tinggi dorong inovasi pertanian
Sementara itu, dalam mengoptimalkan pendistribusian, Gusrizal mengaku, Pupuk Indonesia telah menerapkan Distribution Planning and Control System (DPCS) atau penerapan data terintegrasi dan berbasis geospasial.
"Dengan sistem ini, perusahaan dapat setiap saat memonitor kegiatan distribusi dan stok pupuk di lapangan, hal ini untuk meminimalisasi potensi kekurangan pupuk di daerah, serta meningkatkan akurasi perencanaan distribusi," kata Gusrizal.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun 2022 tidak akan kalah menantang dibandingkan tahun 2021, sebab dampak pandemi COVID-19 masih terasa.
Oleh karena itu, kata dia, komitmen bersama distributor menjadi hal yang sangat penting untuk mendukung penyaluran pupuk bersubsidi dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dalam penyalurannya.
"Dalam waktu dekat, kami juga melakukan penandatanganan SPJB dengan distributor wilayah lainnya. Kami ingin memastikan dan mengajak distributor berkomitmen menyediakan stok pupuk bersubsidi di gudang mereka untuk kebutuhan petani minimal tiga minggu ke depan sesuai dengan alokasi," ujarnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia raih Gold Winner kategori BUMN Branding
Digna mengatakan untuk menjaga ketersediaan pupuk bagi petani, selain pupuk subsidi, Petrokimia Gresik juga menyediakan pupuk non-subsidi (komersil) di kios-kios binaan.
Pupuk-pupuk itu masing-masing Phonska Plus, Petro Ningrat, SP-36 Petro, ZA Petro, dan Petro Nitrat, yang bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan yang mereka miliki.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: