Angin topan di provinsi Bohol, Filipina tewaskan 49 orang
19 Desember 2021 20:32 WIB
Anak-anak naik kereta darurat di dekat jalan yang rusak di Provinsi Surigao del Norte, Filipina, Sabtu (18/12/2021). Setidaknya 75 orang dilaporkan tewas setelah topan Rai melanda sebagian besar wilayah Filipina dan ratusan ribu warga diperkirakan mengungsi ke tempat yang lebih aman. ANTARA FOTO/Philippine Coast Guard/Handout via REUTERS/rwa.
Manila (ANTARA) - Setidaknya 49 orang meninggal dunia provinsi Bohol di Filipina tengah, yang terdampak berat oleh angin puyuh Rai yang kuat dan menghantam negara tersebut pekan lalu, demikian menurut gubernur provinsi tersebut, Arthur Yap pada Minggu.
Pernyataannya datang di tengah operasi penyelamatan yang terus berlangsung.
Meski demikian, jumlah resmi korban tewas tercatat sebanyak 31 orang. Badan bencana nasional, saat ditanyakan terkait angka tersebut, mengatakan bahwa unit operasinya belum menerima laporan resmi dari unit provinsi.
Di Bohol, jalur komunikasi dan pasokan listrik masih belum dapat diakses semenjak dua hari terakhir, akibat angin puyuh Rai, kata Yap. Provinsi tersebut merupakan rumah dari beberapa destinasi wisata populer seperti Sungai Loboc, yang meluap.
“Sangat jelas bahwa kerusakan yang dialami di Bohol begitu kuat dan berdampak kepada semua,” katanya dalam sebuah video yang diunggah ke laman Facebook resminya.
“Orang-orang telah sangat menderita akibat rumah-rumah yang rusak dan kerugian pertanian,” katanya sambil menyerukan pengumpulan donasi bagi para korban, terutama air minum. Rai, di antara badai tropis paling mematikan yang menyerang kepulauan Filipina tahun ini, telah menerjang sebanyak sembilan kali, dengan jejak kehancuran besar-besaran yang juga dilaporkan di provinsi Cebu, Leyte, Surigao del Norte, termasuk tujuan selancar populer Siargao, dan Kepualauan Dinagat.
Di Kepulauan Dinagat, yang berada di bagian selatan, di mana angin kencang merusak sekitar 90 persen hingga 95 persen rumah, 10 orang telah tewas, menurut kepala petugas informasi provinsi Jeffrey Crisostomo.
Belum ada kejelasan terkait apakah kematian ini termasuk dalam penghitungan resmi dari badan kebencanaan.
Rai kini telah bergerak menuju Laut Cina Selatan, namun lebih dari 400.000 orang tetap berada di tempat penampungan sementara, kata badan bencana itu dalam informasi yang diberikan pada Minggu.
Sekitar 20 badai tropis melanda Filipina setiap tahun, yang biasanya menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban tewas akibat topan di Filipina jadi 28 orang
Baca juga: Topan Molave hantam pulau utama Filipina, 12 nelayan hilang
Baca juga: Topan Phanfone kacaukan momen Natal di Filipina
Pernyataannya datang di tengah operasi penyelamatan yang terus berlangsung.
Meski demikian, jumlah resmi korban tewas tercatat sebanyak 31 orang. Badan bencana nasional, saat ditanyakan terkait angka tersebut, mengatakan bahwa unit operasinya belum menerima laporan resmi dari unit provinsi.
Di Bohol, jalur komunikasi dan pasokan listrik masih belum dapat diakses semenjak dua hari terakhir, akibat angin puyuh Rai, kata Yap. Provinsi tersebut merupakan rumah dari beberapa destinasi wisata populer seperti Sungai Loboc, yang meluap.
“Sangat jelas bahwa kerusakan yang dialami di Bohol begitu kuat dan berdampak kepada semua,” katanya dalam sebuah video yang diunggah ke laman Facebook resminya.
“Orang-orang telah sangat menderita akibat rumah-rumah yang rusak dan kerugian pertanian,” katanya sambil menyerukan pengumpulan donasi bagi para korban, terutama air minum. Rai, di antara badai tropis paling mematikan yang menyerang kepulauan Filipina tahun ini, telah menerjang sebanyak sembilan kali, dengan jejak kehancuran besar-besaran yang juga dilaporkan di provinsi Cebu, Leyte, Surigao del Norte, termasuk tujuan selancar populer Siargao, dan Kepualauan Dinagat.
Di Kepulauan Dinagat, yang berada di bagian selatan, di mana angin kencang merusak sekitar 90 persen hingga 95 persen rumah, 10 orang telah tewas, menurut kepala petugas informasi provinsi Jeffrey Crisostomo.
Belum ada kejelasan terkait apakah kematian ini termasuk dalam penghitungan resmi dari badan kebencanaan.
Rai kini telah bergerak menuju Laut Cina Selatan, namun lebih dari 400.000 orang tetap berada di tempat penampungan sementara, kata badan bencana itu dalam informasi yang diberikan pada Minggu.
Sekitar 20 badai tropis melanda Filipina setiap tahun, yang biasanya menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korban tewas akibat topan di Filipina jadi 28 orang
Baca juga: Topan Molave hantam pulau utama Filipina, 12 nelayan hilang
Baca juga: Topan Phanfone kacaukan momen Natal di Filipina
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: