Jakarta (ANTARA) - Melakukan tes COVID-19 dianggap sebuah langkah bijaksana demi mencegah anggota keluarga terpapar COVID-19 saat pertemuan keluarga pada masa kini saat varian Omicron sudah ditemukan di beberapa negara termasuk Indonesia.

“Pengujian memberikan lapisan perlindungan tambahan di luar vaksinasi untuk memastikan penyebaran COVID-19 tanpa gejala tidak mengakibatkan wabah,” kata dokter yang berfokus pada penyakit menular di Santa Clara Valley Medical Center, San Jose, Supriya Narasimhan, MD, seperti dikutip dari Health, Minggu.

Baca juga: Pemerintah upayakan tes khusus deteksi varian Omicron

Pengujian sangat penting jika Anda akan bertemu orang-orang di luar yang tidak tinggal dengan serumah dengan Anda, terutama mereka yang mungkin telah melakukan perjalanan dari lokasi lain, baik domestik maupun internasional.

"Kami merekomendasikan agar orang mengevaluasi risiko terkena COVID-19 berdasarkan perilaku semua orang yang berkumpul di pertemuan itu," tutur Narasimhan.

Lalu, bila Anda tidak tahu pasti seberapa serius orang yang ingin Anda temui telah menjalankan protokol COVID seperti mengenakan masker dan dan mempraktikkan jarak fisik, berhati-hatilah dan dorong semua orang untuk dites sebelum bertemu.

Direktur medis untuk pencegahan infeksi di Providence Mission and Providence St. Joseph Hospitals di Orange County, California, Charles Bailey, MD, setuju pemeriksaan COVID-19 dapat menawarkan ketenangan pikiran.

Namun dia menekankan pentingnya pemahaman hasil tes negatif tidak menjamin tidak adanya infeksi COVID-19.

"Hasilnya bisa berubah dari negatif menjadi positif sehari setelah tes dilakukan," kata Dr. Bailey.

Bailey juga mengingatkan pentingnya pengujian yang harus dilakukan bersamaan dengan tindakan perlindungan lainnya yakni protokol kesehatan.


Baca juga: BRIN: Omicron lebih cepat menular dan mungkin lolos tes lab PCR

Baca juga: Hoaks! Alat tes COVID-19 mengandung zat penyebab kanker

Baca juga: Hoaks! Virus COVID-19 varian Omicron tidak terdeteksi pada tes PCR