Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria akan memeriksa penyebab antrean WNI yang baru pulang dari luar negeri hingga sempat tertahan di Rusun Pasar Rumput karena ruang karantina penuh.


"Prinsipnya semua pelayanan di DKI Jakarta akan kita berikan pelayanan yang terbaik dan prima," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Riza mengatakan Pemprov DKI tidak hanya melayani warga asli Jakarta, tetapi juga warga non Jakarta termasuk warga negara asing (WNA).

Meski begitu, dia menegaskan Pemprov DKI akan memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk seluruh warga.

"Bahkan warga non Jakarta kita layani, seperti PCR, vaksin, apalagi karantina. Semua jajaran instansi Pemprov DKI akan memberikan bantuan dan pelayanan sebaik mungkin bagi seluruh warga, tidak hanya warga Jakarta, tetapi juga warga lainnya," tuturnya.

Baca juga: Rusun Nagrak dan Pasar Rumput telah dikosongkan dari pasien COVID-19
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan menjelaskan para penumpang itu telah dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran untuk dikarantina di sana.


"Sudah dialihkan ke Wisma Atlet," kata Zulpan, Kamis (16/12).

Para penumpang dari luar negeri itu diketahui tiba di Indonesia pada Rabu (14/12) sekitar pukul 14.00 WIB. Rombongan penumpang itu kemudian diarahkan ke Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, untuk menjalani karantina.

Namun, karantina urung dilakukan dan para penumpang itu sempat tertahan di halaman Rusun Pasar Rumput.
Zulpan tidak memerinci jumlah rombongan penumpang yang baru tiba tersebut.

Baca juga: Pemkot Jaksel: hanya Rusun Pasar Rumput jadi tempat isolasi terpusat

Dia hanya menyebut kapasitas 5.500 orang di Rusun Pasar Rumput saat ini telah penuh.

"Jadi, itu semua yang datang dari luar negeri itu semuanya menjalani proses karantina. Adapun kejadian di Pasar Rumput Jakarta Selatan itu dikarenakan di sana tempatnya penuh. Kan kapasitas di sana itu 5.500 orang. Pada saat rombongan itu datang posisinya sudah penuh," tutur Zulpan.