Karakas (ANTARA News) - Venezuela --yang ramah pada kendaraan, tempat bensin nyaris gratis dan peraturan jalan raya jarang diterapkan, telah melarang seorang pengemudi bus menyetir selama satu tahun, kasus pertama pembekuan surat izin mengemudi di negara OPEC itu.

Polisi menghentikan Ramon Parra (41) karena mengemudi bus besar yang padat penumpang dengan kecepatan tinggi padahal satu ban belakang kendaraannya tak ada.

Bus itu membawa penumpang yang melebihi batas yang diizinkan dan satu dari enam rodanya tak berfungsi, kata kepala polisi Luis Fernandez kepada wartawan.

"Penting untuk menekankan bahwa ini adalah tindakan yang sepenuhnya baru; untuk pertama kali di Venezuela kami membekukan surat izin mengemudi, selama 12 bulan berturut-turut," kata Fernandez.

Penghasil minyak utama di Amerika Selatan tersebut memberi penekanan kuat pada hak pengemudi. Harga bensin sekitar 12 sen per galon dan harga tak dinaikkan selama bertahun-tahun. Itu berarti, tak masalah untuk mengemudikan kendaraan sport dan mobil produksi 1970-an seperti Ford Mustangs.

Pemeriksaan terhadap pengemudi mabuk tak dikenal di negeri tersebut, dan jalan raya antarwilayah yang dipenuhi lubang adalah pengalaman yang mendirikan bulu roma, saat mobil, bus dan truk meliuk-liuk dengan kecepatan 160 kilometer per jam, demikian laporan Reuters, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.

Seorang wali kota Karakas berusaha memangkas kemacetan lalu lintas dengan mencegah pemilik mobil mengemudi satu hari dalam sepekan, kebijakan yang telah berhasil di banyak kota besar di negara lain Amerika Latin.

Rencana itu ditolak di pengadilan karena melanggar hak warga untuk singgah secara bebas.

Peraturan pertama yang mengizinkan pemerintah membekukan surat izin mengemudi diberlakukan pada 2008 tapi belum digunakan sampai saat ini, kata Fernandez. Pembekuan maksimum ialah selama lima tahun, karena membuat orang kehilangan nyawa.
(*)