Cegah Omicron, DPR desak kepala daerah cepat vaksin anak 6-11 tahun
17 Desember 2021 15:43 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris (kiri) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 anak usia 6-11 tahun yang berasal dari 20 lebih sekolah dasar se-Jakarta di Sekretariat RT 012/ RW07 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (17/12/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Komisi IX DPR RI mendesak seluruh kepala daerah bergerak cepat melakukan vaksinasi terhadap anak berusia 6-11 tahun guna memberikan perlindungan optimal kepada anak dan mencegah penularan varian baru Omicron yang sudah terjadi di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan persediaan vaksin untuk anak sangat mencukupi bahkan menumpuk, karena penyelenggaraan vaksinasi masih terhambat di beberapa daerah.
Baca juga: Hasto apresiasi keterlibatan anak muda pada program vaksinasi
“Oleh karena itu kami mendesak kepala daerah yang mana angka vaksinasinya masih rendah, untuk segera mempercepat vaksinasi. Termasuk untuk anak-anak,” kata Charles saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 anak berusia 6-11 tahun dari 20 lebih sekolah dasar se-Jakarta di Sekretariat RT 012/ RW07 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat.
Ia pun berharap vaksinasi untuk anak bisa berjalan dengan baik di Jakarta maupun daerah lainnya, sehingga bisa segera mendapat perlindungan optimal terhadap COVID-19.
Charles juga mengimbau masyarakat tidak perlu panik terhadap varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.
“Kalau kita lihat dari data-data awal, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi, tetapi tadi malam Bapak Presiden sudah menyampaikan, kita tidak usah terlalu panik karena data-data awal menunjukkan, kalaupun Omicron sangat menularkan, tetapi belum tentu lebih mematikan dibandingkan varian-varian yang sudah pernah ada sebelumnya,” ujar Charles.
Namun, lanjut Charles, masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan demi menghentikan penularan COVID-19, termasuk varian Omicron.
Baca juga: Charles Honoris: Vaksinasi untuk anak jangan tunggu tahun depan
“Oleh karena itu di luar dari vaksinasi, protokol kesehatan juga tetap harus kita praktikkan secara disiplin baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus tetap memastikan di daerah masing-masing tetap menjaga dan mempraktikkan protokol kesehatan,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Apalagi, kata Charles, saat ini masyarakat akan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Pemerintah akhirnya membatalkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia, sehingga mobilitas masyarakat akan meningkat. Oleh karena itu, vaksinasi harus cepat kita genjot sekaligus terus mengingatkan kepada masyarakat pentingnya mempraktikkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Charles menegaskan, semakin masif vaksinasi maka semakin cepat pula masyarakat Indonesia terlindungi dari COVID-19.
“Apalagi bayang-bayang atau kemungkinan terjadinya gelombang penularan ketiga itu bisa saja terjadi. Ada varian baru dan ada juga kemungkinan mobilitas yang cukup besar dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Charles.
Baca juga: Charles Honoris: Vaksinasi RI rangking 6 dunia, bukti gotong royong
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan persediaan vaksin untuk anak sangat mencukupi bahkan menumpuk, karena penyelenggaraan vaksinasi masih terhambat di beberapa daerah.
Baca juga: Hasto apresiasi keterlibatan anak muda pada program vaksinasi
“Oleh karena itu kami mendesak kepala daerah yang mana angka vaksinasinya masih rendah, untuk segera mempercepat vaksinasi. Termasuk untuk anak-anak,” kata Charles saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 1.000 anak berusia 6-11 tahun dari 20 lebih sekolah dasar se-Jakarta di Sekretariat RT 012/ RW07 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat.
Ia pun berharap vaksinasi untuk anak bisa berjalan dengan baik di Jakarta maupun daerah lainnya, sehingga bisa segera mendapat perlindungan optimal terhadap COVID-19.
Charles juga mengimbau masyarakat tidak perlu panik terhadap varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.
“Kalau kita lihat dari data-data awal, varian Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi, tetapi tadi malam Bapak Presiden sudah menyampaikan, kita tidak usah terlalu panik karena data-data awal menunjukkan, kalaupun Omicron sangat menularkan, tetapi belum tentu lebih mematikan dibandingkan varian-varian yang sudah pernah ada sebelumnya,” ujar Charles.
Namun, lanjut Charles, masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaan demi menghentikan penularan COVID-19, termasuk varian Omicron.
Baca juga: Charles Honoris: Vaksinasi untuk anak jangan tunggu tahun depan
“Oleh karena itu di luar dari vaksinasi, protokol kesehatan juga tetap harus kita praktikkan secara disiplin baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus tetap memastikan di daerah masing-masing tetap menjaga dan mempraktikkan protokol kesehatan,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Apalagi, kata Charles, saat ini masyarakat akan menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Pemerintah akhirnya membatalkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia, sehingga mobilitas masyarakat akan meningkat. Oleh karena itu, vaksinasi harus cepat kita genjot sekaligus terus mengingatkan kepada masyarakat pentingnya mempraktikkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Charles menegaskan, semakin masif vaksinasi maka semakin cepat pula masyarakat Indonesia terlindungi dari COVID-19.
“Apalagi bayang-bayang atau kemungkinan terjadinya gelombang penularan ketiga itu bisa saja terjadi. Ada varian baru dan ada juga kemungkinan mobilitas yang cukup besar dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Charles.
Baca juga: Charles Honoris: Vaksinasi RI rangking 6 dunia, bukti gotong royong
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021
Tags: