Tanjungpinang (ANTARA) - Kantor Basarnas Tanjungpinang membuat posko SAR Gabungan di wilayah Dermaga UPP Tanjung Uban, Bintan, Kepri untuk mengantisipasi korban kapal pengangkut PMI tenggelam di perairan Johor, Malaysia hanyut memasuki perairan Indonesia.

"Kita telah mengerahkan dua regu tim SAR menggunakan RIB dari Pulau Dompak ke Dermaga Tanjung Uban untuk pendirian posko," kata Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang Slamet Riyadi di Tanjungpinang, Kamis.

Basarnas Tanjungpinang terus berkoordinasi dengan Maritime Rescue Sub Centre (MRSC) Johor Bahru terkait pencarian PMI tenggelam.

Baca juga: Anggota DPR: Jangan ada pembiaran penyelundupan PMI

Ia menjelaskan Tim SAR Gabungan meliputi TNI AL, Polri, KPLP, Kapal Perikanan hingga himpunan nelayan setempat, siap bergerak membantu pencarian para korban jika diizinkan masuk teritorial "Negeri Jiran" itu.
​​​
"Sekarang, mereka yang lakukan pencarian. Kita ikut mencari, tapi di perairan Indonesia berdasarkan SAR MAP," ujarnya.

Slamet menyebut kapal pembawa pekerja migran Indonesia (PMI) itu dilaporkan tenggelam di perairan Tanjung Balau, Johor oleh salah seorang petugas MRSC, Rabu (15/12), sekitar pukul 04.40 WIB.

Kapal berbahan fiber tersebut mengangkut 60 korban, dengan rincian 18 orang ditemukan meninggal, 22 orang selamat, dan 20 orang lainnya masih dalam pencarian.

"Korban meninggal sudah dievakuasi ke rumah sakit di Johor. Sedang korban selamat, diamankan tentara Malaysia," demikian Slamet.

Baca juga: Korban meninggal akibat kapal karam di Johor Bahru 19 orang
Baca juga: Bakamla kerahkan KN Belut bantu evakuasi kapal karam di Johor