Jakarta (ANTARA) - Lebih dari 4.000 warga Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan masih mengungsi pascagempa magnitudo 7,4 di Laut Flores, sesuai perkembangan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga Kamis sore.

BPBD Kabupaten Selayar mencatat pengungsian di sejumlah titik pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena.

"BPBD Kabupaten Selayar menginformasikan sebanyak 4.838 jiwa mengungsi akibat gempa yang terjadi pada Selasa (14/12) dua hari yang lalu. Mereka tersebar di 34 titik pengungsian di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Abdul melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Pasimarannu berada di Mintu’u 6 titik, dengan jumlah penyintas terbanyak yaitu 2.200 jiwa.

Sedangkan di Lambego 6 titik (900 jiwa), Lakawu 3 titik (500 jiwa), Puncak Majapahit 1 titik (250 jiwa), Lamantu 6 titik (200 jiwa), dan Langundi 1 titik (50 jiwa).

Pada Kecamatan Pasilambena, BPBD mengidentifikasi di Desa Lembangmatene 1 titik 200 jiwa, Latokdo Timjur 1 titik 192 jiwa, Kalaotoa 8 titik 300 jiwa, Barumbung 1 titik 46 jiwa.

BPBD melaporkan tidak ada korban jiwa, namun tercatat satu warga luka berat dan 96 lainnya luka ringan.

Selain pengungsian, gempa juga berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan, antara lain rumah rusak berat 825 unit dan rusak ringan 502 unit. Sedangkan pada fasilitas umum, BPBD menyebutkan masjid rusak berat 3 unit, pelabuhan rakyat rusak berat 1, rumah jabatan kades rusak berat 1, gudang rusak ringan 2. Di samping itu, sekolah 5 unit dan 1 balai pertemuan warga terdampak. Petugas pendataan masih mendata tingkat kerusakan keenam bangunan tersebut.

Pusat Pengendalian Operasi BNPB juga memantau adanya pengungsian di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tercatat sebanyak 226 jiwa masih mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka. Sedangkan di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT, 1 warga mengalami luka ringan.

Pascagempa Selasa (14/12) kemarin, BPBD di wilayah yang merasakan guncangan kuat bersiaga untuk mengantisipasi dampak gempa susulan. BPBD telah mengimbau warga yang kembali ke rumah untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 547 gempa susulan dengan skala di atas magnitudo 5,0 hingga Kamis (16/12), pukul 17.00 WIB. BNPB mengimbau warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan pascagempa bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa dengan tetap memperhatikan informasi dari BMKG.
Baca juga: Dampak gempa M7,4 Laut Flores, 3.900 warga Kabupaten Selayar mengungsi
Baca juga: Selayar tetapkan status tanggap darurat bencana akibat gempa