Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu siang masih bertengger di level Rp8.550 per dolar AS meski pergerakannya cenderung menguat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 19 poin menjadi Rp8.551 dari sebelumnya Rp8.570 per dolar AS.

Analis PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan bahwa rupiah masih bergerak naik namun kenaikannya agak berkurang karena tertahan oleh melemahnya saham-saham Wall Street.

Merosotnya saham-saham Wall Street itu tertekan data penjualan perumahan yang masih lemah, ujarnya.

Rully Nova mengatakan, rupiah masih sulit untuk bisa berada di bawah angka Rp8.550 per dolar AS sebagaimana yang pernah diraihnya.

Meski demikian, ia menilai, peluang untuk menguat ke arah sana masih tetap besar untuk sementara memang agak tertahan oleh isu negatif dari global.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia dalam pertemuan Asean telah mendapat empat proyek besar dari negara-negara yang menunjukkan kepercayaan mereka terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami optimis Indonesia akan menjadi negara pendorong utama bagi ekonomi global," katanya.

Sementara itu, Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga mengatakan, optimis rupiah pada akhir pekan ini akan kembali berada di level Rp8.500 per dolar.

Para pelaku pasar akan meningkatkan pembelian terhadap rupiah untuk bermain di pasar saham, karena saham-saham di Bursa Efek Indonesia telah mengalami koreksi harga.

Biasanya para pelaku pasar membeli saham, setelah saham-saham itu mengalami koreksi, tuturnya.
(T.H-CS)