Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi naik 28 poin menjadi Rp8.542 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.570, karena pelaku aktif membeli rupiah.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, mengatakan, pembelian rupiah oleh pelaku pasar, karena melemahnya dolar AS terhadap euro.

Menguat euro karena Uni Eropa berusaha membahas agar utang Yunani dan negara Eropa lainnya dapat diatasi, katanya.

Irfan Kurniawan mengatakan, rupiah akan kembali menguat karena pelaku pasar ingin merealisasikan keuntungan setelah mata uang asing (dolar) menguat beberapa hari lalu.

Karena itu peluang rupiah untuk menguat masih cukup besar, meski saham-saham blue chip di Wall Street agak tertekan pasar, katanya.

Menurut dia, rupiah sepanjang pekan ini masih dalam kisaran sempit antara Rp8.550 hingga Rp8.570 per dolar AS.

Meski sebelumnya sempat berada dibawah angka Rp8.500 per dolar, namun tidak berlangsung lama, karena koreksi harga melanda rupiah, ucapnya.

Sementara itu, Direktur Retail Banking PT Bank Mega, Kostaman Thayib memperkirakan rupiah akan kembali mendekati angka Rp8.500 per dolar, karena pelaku lebih cenderung membeli rupiah.

Namun penguatan rupiah kemungkinan masih tertahan oleh aksi Bank Indonesia (BI) yang setiap waktu siap melakukan intervensi.

BI melakukan intervensi untuk menahan kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat mencapai level Rp8.500 per dolar, ujarnya.

Kostaman Thayib optimis rupiah pada pekan ini akan dapat mencapai level Rp8.500 per dolar, karena faktor positif dari internal masih kuat.

Apalagi BI tetap mempertahankan suku bunga acuannya yang mendorong pelaku yakin bahwa ekononomi nasional makin tumbuh dengan baik, ucapnya.
(*)