Jakarta (ANTARA) - Siapa bilang salad semata makanan khas Barat? Makanan ini pun hadir dengan ciri khas masing-masing dari setiap negara, termasuk Indonesia.
Terdiri dari sayur-mayur yang beraneka ragam, salad menjadi salah satu menu vegan untuk mereka dengan program diet.
Adapun, beberapa salad sayur Nusantara yakni gado-gado, karedok, urap, trancam, dan masih banyak yang lain.
“Salad diracik sedemikian rupa agar kalori yang terkandung itu relatif rendah, serta kaya akan serat. Baik savory maupun sweet, itu kandungan utamanya yang sangat diperhatikan,” kata Chef Degan Septoadji, salah seorang jurutama masak profesional di Indonesia melalui siaran pers penyelenggara Indonesia Memasak 2021 by Yummy, ditulis Kamis.
Baca juga: Saladstop! sajikan menu berbau Korea dan umumkan sertifikasi halal MUI
Baca juga: Resep menu berbahan buah segar, sorbet lengkeng hingga salad mangga
Berbicara perbedaan salad ala Western dengan salad lokal, Chef Degan menjawab perbedaannya terletak pada teknik dan dressing atau saus yang digunakan.
“Kalau sayur pada salad sayur ala Western biasanya tidak direbus terlebih dahulu, jadi raw agar nampak lebih segar ketika dihidangkan. Kalau di Indonesia, kita cenderung merebusnya terlebih dahulu agar steril betul-betul," tutur dia.
Sementara dari segi dressing, pihak Barat lebih sering memakai mayones, cuka bahkan, atau yang lain. Sementara di Indonesia, orang-orang menggunakan saus kacang atau parutan kelapa.
Salad biasanya dihadirkan sebagai appetizer, side dish, atau main dish. Untuk appetizer, salad dimakan untuk meningkatkan selera makan sebelum masuk ke menu utama dengan porsi yang tidak banyak.
Kemudian, salad juga bisa digunakan sebagai side dish atau hidangan pelengkap yang akan dihidangkan bersama dengan sajian utama. Sedangkan untuk main dish, salad akan disajikan sebagai hidangan utama, terutama bagi para vegetarian. Salad sebagai main dish hadir dengan porsi yang lebih besar.
“Karena salad di Indonesia biasanya diolah terlebih dahulu, artinya kita harus memperhatikan pengolahan tersebut secara seksama. Artinya, jangan sampai overcooked agar teksturnya tetap terjaga," pesan Chef Degan.
"Kemudian, sebelum masukkan sayuran ke plate, pastikan bahwa sayur sudah dalam kondisi kering, bumbu yang dituangkan pun kental, dan segera santap salad tersebut. Kalau tidak, nanti berair. Ini, ‘kan, pengaruh pada rasa dressing-nya juga. Kalau salah, bisa hambar," imbuh dia.
Chef Degan menambahkan, bahan dan bumbu yang masih segar menjadi dua hal fundamental dari pembuatan salad. Bahan utama yang memang perlu diolah terlebih dahulu, harus dimasak dengan baik supaya tidak overcooked.
“Nah, sayuran yang akan dikonsumsi harus dicuci dengan air yang mengalir, lalu dikeringkan sampai tidak ada sisa air yang tertinggal. Penuangan dressing dengan bahan utama hanya boleh dilakukan apabila salad sudah akan disajikan,” demikian kata dia.
Baca juga: Padu padan crispy chicken salad dan smoothies sehat ala Lily Minarosa
Baca juga: Salad dan sup dianggap makanan sehat, benarkah?
Baca juga: Empat pilihan salad untuk seimbangkan nutrisi harian jelang lebaran
Serba-serbi salad, beda salad western vs lokal hingga persiapan olah
16 Desember 2021 09:09 WIB
Ilustrasi sajian salad (Pixabay)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: