Dolar menguat setelah pernyataan kebijakan Federal Reserve
16 Desember 2021 05:29 WIB
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021). Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan atau Jumat (5/11) ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen ke level Rp14.331 per dolar AS dibandingkan pada penutupan perdagangan Kamis (4/11) yang berada di level Rp14.366. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya menguat di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) setelah Federal Reserve AS menyatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada Maret dan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada 2022.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2 persen pada hari ini menjadi 96,737 tak lama setelah pengumuman Fed.
Para pejabat Fed juga memperkirakan inflasi akan mencapai 2,6 persen tahun depan, dibandingkan dengan 2,2 persen yang diproyeksikan pada bulan September.
Pergerakan indeks terhadap mata uang utama datang dengan mengorbankan, antara lain euro, yen Jepang, dan pound Inggris.
Sebelum pengumuman, dolar telah diperdagangkan dalam kisaran sempit sepanjang hari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Greenback telah didukung oleh ekspektasi bahwa suku bunga AS akan naik lebih cepat daripada di negara lain. The Fed bergerak lebih cepat ketimbang Bank Sentral Eropa (ECB), misalnya, untuk menarik kembali dukungan moneter bagi perekonomian dalam menghadapi pandemi virus corona yang berkembang.
ECB dan bank sentral Inggris (BoE) akan mengadakan pertemuan kebijakan mereka pada hari Kamis waktu setempat.
Euro turun 0,1 persen terhadap dolar pada 1,1241 dolar AS pada pukul 19.11 GMT. Terhadap yen Jepang, dolar naik 0,5 persen menjadi 114,105 yen per dolar. Pound Inggris melemah 0,2 persen menjadi 1,3202 dolar AS.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2 persen pada hari ini menjadi 96,737 tak lama setelah pengumuman Fed.
Para pejabat Fed juga memperkirakan inflasi akan mencapai 2,6 persen tahun depan, dibandingkan dengan 2,2 persen yang diproyeksikan pada bulan September.
Pergerakan indeks terhadap mata uang utama datang dengan mengorbankan, antara lain euro, yen Jepang, dan pound Inggris.
Sebelum pengumuman, dolar telah diperdagangkan dalam kisaran sempit sepanjang hari dan mendekati level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Greenback telah didukung oleh ekspektasi bahwa suku bunga AS akan naik lebih cepat daripada di negara lain. The Fed bergerak lebih cepat ketimbang Bank Sentral Eropa (ECB), misalnya, untuk menarik kembali dukungan moneter bagi perekonomian dalam menghadapi pandemi virus corona yang berkembang.
ECB dan bank sentral Inggris (BoE) akan mengadakan pertemuan kebijakan mereka pada hari Kamis waktu setempat.
Euro turun 0,1 persen terhadap dolar pada 1,1241 dolar AS pada pukul 19.11 GMT. Terhadap yen Jepang, dolar naik 0,5 persen menjadi 114,105 yen per dolar. Pound Inggris melemah 0,2 persen menjadi 1,3202 dolar AS.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: