Dokter paparkan tiga "senjata" hadapi varian baru COVID-19 Omicron
16 Desember 2021 00:19 WIB
Tangkapan layar dr Dirga Rambe pada webinar series dengan tema Waspada Varian Baru COVID-19 digelar PT Semen Padang. (Antara/HO-PT Semen Padang)
Padang (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam yang juga vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD memaparkan ada tiga "senjata" yang harus dipersiapkan untuk menghadapi varian baru COVID-19, Omicron.
"Pertama, menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga rutin, makan teratur dan menerapkan pola hidup sehat. Kedua, menerapkan protokol kesehatan 5M dan ketiga perlindungan ekstra dengan vaksinasi lengkap," kata Dirga di Padang, Rabu, pada webinar series dengan tema Waspada Varian Baru COVID-19 digelar PT Semen Padang.
Oleh sebab itu ia menyarankan bagi warga yang belum vaksin segera untuk vaksin, karena penting sekali untuk meningkatkan antibodi, supaya dapat memberikan perlindungan dari berbagai varian virus.
Baca juga: Kemenkes: Karakteristik Omicron dapat munculkan gelombang COVID-19
Menurut dia, hingga kini COVID-19 belum ada obatnya, dan varian baru Mmicron memang belum ada data apakah sudah masuk ke Indonesia atau belum.
"Kendati begitu, varian baru ini menghawatirkan," kata dia.
Ia menyampaikan sebaran virus Omicron ini pertama kali yang melaporkan Afrika Selatan pada akhir November 2021.
"Walaupun kemungkinan besar sudah menyebar sejak beberapa waktu sebelumnya. Penyebabnya apa hingga kini belum bisa dipastikan," katanya.
Baca juga: Pemerintah upayakan tes khusus deteksi varian Omicron
Namun begitu, varian baru ini sudah menyebar dengan cepat hingga ke 77 negara.
"Indonesia, sampai saat ini belum ada laporan tapi para peneliti mengatakan untuk tunggu dalam satu bulan ini," ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak waspada karena beberapa data awal tentang varian baru ini menunjukkan indikator yang mengkhawatirkan dan dapat mengubah arah pandemi, meskipun saat ini di Indonesia kasus COVID-19 sudah melandai dan situasi pandemi juga sudah agak melonggar.
Baca juga: Cegah Omicron, Kapolri minta percepatan vaksinasi COVID-19
"Sekarang situasi kita sudah mulai longgar dan jangan sampai kita kembali ke awal-awal pandemi, kerja WFH dan segala aktivitas dibatasi membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu, jangan sampai kita abai dan tetaplah kita selalu waspada," katanya.
Sementara Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury menyampaikan webinar digelar untuk mengantisipasi penularan COVID-19 dan varian baru.
Ia mengajak seluruh insan Semen Padang Group dan keluarga serta masyarakat, untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi, meski angka penularan virus COVID-19 di Indonesia sudah melandai, termasuk di Semen Padang dan Semen Indonesia juga sudah zero, kita harus tetap waspada. Protokol kesehatan penting sekali untuk mengantisipasi penularan COVID maupun varian baru, meskipun kita telah divaksin," ujarnya.
Baca juga: Wamenkes: COVID-19 beri pelajaran ketahanan sektor kesehatan penting
"Pertama, menjaga daya tahan tubuh dengan olahraga rutin, makan teratur dan menerapkan pola hidup sehat. Kedua, menerapkan protokol kesehatan 5M dan ketiga perlindungan ekstra dengan vaksinasi lengkap," kata Dirga di Padang, Rabu, pada webinar series dengan tema Waspada Varian Baru COVID-19 digelar PT Semen Padang.
Oleh sebab itu ia menyarankan bagi warga yang belum vaksin segera untuk vaksin, karena penting sekali untuk meningkatkan antibodi, supaya dapat memberikan perlindungan dari berbagai varian virus.
Baca juga: Kemenkes: Karakteristik Omicron dapat munculkan gelombang COVID-19
Menurut dia, hingga kini COVID-19 belum ada obatnya, dan varian baru Mmicron memang belum ada data apakah sudah masuk ke Indonesia atau belum.
"Kendati begitu, varian baru ini menghawatirkan," kata dia.
Ia menyampaikan sebaran virus Omicron ini pertama kali yang melaporkan Afrika Selatan pada akhir November 2021.
"Walaupun kemungkinan besar sudah menyebar sejak beberapa waktu sebelumnya. Penyebabnya apa hingga kini belum bisa dipastikan," katanya.
Baca juga: Pemerintah upayakan tes khusus deteksi varian Omicron
Namun begitu, varian baru ini sudah menyebar dengan cepat hingga ke 77 negara.
"Indonesia, sampai saat ini belum ada laporan tapi para peneliti mengatakan untuk tunggu dalam satu bulan ini," ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak waspada karena beberapa data awal tentang varian baru ini menunjukkan indikator yang mengkhawatirkan dan dapat mengubah arah pandemi, meskipun saat ini di Indonesia kasus COVID-19 sudah melandai dan situasi pandemi juga sudah agak melonggar.
Baca juga: Cegah Omicron, Kapolri minta percepatan vaksinasi COVID-19
"Sekarang situasi kita sudah mulai longgar dan jangan sampai kita kembali ke awal-awal pandemi, kerja WFH dan segala aktivitas dibatasi membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu, jangan sampai kita abai dan tetaplah kita selalu waspada," katanya.
Sementara Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury menyampaikan webinar digelar untuk mengantisipasi penularan COVID-19 dan varian baru.
Ia mengajak seluruh insan Semen Padang Group dan keluarga serta masyarakat, untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi, meski angka penularan virus COVID-19 di Indonesia sudah melandai, termasuk di Semen Padang dan Semen Indonesia juga sudah zero, kita harus tetap waspada. Protokol kesehatan penting sekali untuk mengantisipasi penularan COVID maupun varian baru, meskipun kita telah divaksin," ujarnya.
Baca juga: Wamenkes: COVID-19 beri pelajaran ketahanan sektor kesehatan penting
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: