PJB resmikan PLTS di Pulau Bawean
15 Desember 2021 22:55 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. PLTS itu dibangun sebagai komitmen mewujudkan peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. ANTARA/HO-PJB.
Surabaya (ANTARA) - Perseroan Terbatas Pembangkitan Jawa dan Bali (PT PJB) meresmikan operasional pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sebagai komitmen mewujudkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan bahwa PLTS Pulau Bawean memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh.
"Pembangunan pembangkit EBT ini sudah menjadi komitmen Indonesia memasuki era transisi energi menuju energi hijau untuk melaksanakan Paris Agreement, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya.
Oleh karena itu, kata Gong Matua Hasibuan, dalam mewujudkan tujuan itu pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23 persen dari konsumsi energi pada tahun 2025. Pada tahun 2050, target tersebut akan ditingkatkan menjadi 30 persen.
"Untuk capaian PJB dalam pengembangan PLTS Bawean dapat dijadikan sebagai pilot project pengembangan pembangkit hybrid antara PLTS dan pembangkit fosil di kepulauan seluruh Indonesia ke depannya," katanya.
Dengan pencapaian ini, kata dia, PJB makin optimistis dapat berkontribusi terhadap pencapaian bauran EBT sebesar 23 persen hingga 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memiliki agenda besar dalam menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia, yakni penuntasan 100 persen rasio elektrifikasi pada tahun 2022. Hingga Kuartal I 2021 rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen.
"Selain hal tersebut, Pemerintah akan mendorong peningkatan mutu pelayanan dan juga rasio desa berlistrik," katanya.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero) Haryanto W.S. mengapresiasi pencapaian PJB sebab sebagai bagian dari PLN mempunyai peran serta yang luar biasa dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia.
"PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia," katanya.
Baca juga: PLN sebut ada 28 perusahaan beli sertifikat energi baru terbarukan
Baca juga: Kementerian ESDM: Biogas bisa jadi solusi energi bebas emisi
Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Rabu, mengatakan bahwa PLTS Pulau Bawean memiliki kapasitas 408 kWp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kWh.
"Pembangunan pembangkit EBT ini sudah menjadi komitmen Indonesia memasuki era transisi energi menuju energi hijau untuk melaksanakan Paris Agreement, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya.
Oleh karena itu, kata Gong Matua Hasibuan, dalam mewujudkan tujuan itu pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23 persen dari konsumsi energi pada tahun 2025. Pada tahun 2050, target tersebut akan ditingkatkan menjadi 30 persen.
"Untuk capaian PJB dalam pengembangan PLTS Bawean dapat dijadikan sebagai pilot project pengembangan pembangkit hybrid antara PLTS dan pembangkit fosil di kepulauan seluruh Indonesia ke depannya," katanya.
Dengan pencapaian ini, kata dia, PJB makin optimistis dapat berkontribusi terhadap pencapaian bauran EBT sebesar 23 persen hingga 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memiliki agenda besar dalam menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia, yakni penuntasan 100 persen rasio elektrifikasi pada tahun 2022. Hingga Kuartal I 2021 rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen.
"Selain hal tersebut, Pemerintah akan mendorong peningkatan mutu pelayanan dan juga rasio desa berlistrik," katanya.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero) Haryanto W.S. mengapresiasi pencapaian PJB sebab sebagai bagian dari PLN mempunyai peran serta yang luar biasa dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia.
"PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia," katanya.
Baca juga: PLN sebut ada 28 perusahaan beli sertifikat energi baru terbarukan
Baca juga: Kementerian ESDM: Biogas bisa jadi solusi energi bebas emisi
Pewarta: A. Malik Ibrahim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: