Jakarta (ANTARA) - Tim Kantor Staf Presiden (KSP) turun ke lapangan untuk memantau dan memastikan kesiapan Bali menyambut delegasi negara-negara anggota G20.

"Lebih dari 115 pertemuan digelar di Bali, karena itu penting bagi KSP untuk melihat langsung dan memastikan kesiapan Bali dalam kegiatan presidensi G20 Indonesia 2022," kata Tenaga Ahli Utama KSP Widiarsi Agustina, usai berkunjung di Bali, Rabu, sebagaimana siaran pers yang diterima.

Widiarsi Agustina atau yang akrab disapa Ninil ini menyatakan, beberapa aspek yang menjadi perhatian KSP dalam verifikasi lapangan, diantaranya keamanan dan tingkat kasus COVID-19.

"Hasil diskusi KSP dengan Kapolda Bali dan Pangdam Udhayana, pada intinya keamanan Bali cukup kondusif, tingkat kriminalitas rendah, dan angka COVID-19 turun hingga rata-rata di bawah 10 kasus per hari," ujarnya.

Baca juga: KSP ajak Melati Wijsen sukseskan Presidensi G20 Indonesia

Widiarsi juga menilai, kesiapan Bali dalam kegiatan presidensi G20 2022, juga ditunjukkan oleh cakupan vaksinasi, kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, transportasi dan akomodasi, serta adanya dukungan masyarakat pariwisata Bali.

"Kami mengapresiasi kesiapan seluruh elemen di Bali untuk penyelenggaraan G20 ini," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, tim KSP juga memantau kegiatan ekonomi di sejumlah pasar dan pertokoan di kawasan Denpasar, Klungkung, Ubud, Nusa Dua, dan Seminyak.

"Aktivitas ekonomi memang sudah mulai bergerak, tapi daya belinya yang masih rendah. Semoga nanti akan lebih meningkat saat G20 berlangsung," ucap Widiarsi.

Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Layan Danu Putra menegaskan, pihaknya terus melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus baru.

"Kami juga bekerja sama dengan Satgas COVID-19 melakukan operasi bersama di tempat-tempat hiburan dan pariwisata," terangnya.

Terkait dengan pengamanan, Putu Layan mengungkapkan, Polda Bali menyiagakan 12 ribu personel untuk mengamankan kegiatan G20 selama setahun ke depan.

"Jumlah tersebut masih akan berubah sesuai dengan kebutuhan," pungkasnya.

Seperti diketahui, Indonesia telah memulai keketuaannya di G20 per 1 Desember 2021. Kemudian berlanjut dengan kick-off Sherpa Track Meeting di Jakarta 7-8 Desember dan kick-off Finance Track Meeting di Bali 9-10 Desember.

Pertemuan-pertemuan G20 terus berlangsung hingga Oktober 2022. Selain di Bali, rangkaian kegiatan G20 juga digelar di Yogyakarta, Surabaya, Labuan Bajo, dan Medan.

Baca juga: Luhut pastikan kebijakan karantina pejabat dilakukan terukur
Baca juga: Menko Airlangga harap Presidensi G20 di Indonesia bisa membumi
Baca juga: Kominfo: LKBN ANTARA berperan sukseskan komunikasi publik G20