Bekasi (ANTARA News) - Polresta Bekasi Kota, Kota Bekasi, Jawa Barat, melimpahkan dugaan kasus penculikan terhadap Lusi Oktavia Ramdani (4,5) warga setempat yang hilang sejak 12 Mei 2011 lalu ke
Kepolisian Jakarta Pusat.

Kapolresta Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Imam Sugianto, di Bekasi, Senin, mengatakan alasan pelimpahan tersebut dikarenakan kasus hilangnya warga Gang Poncol Kampung Pintu Air nomor 4, RT 09 RW 03, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medansatria Kota Bekasi itu berlangsung di kawasa Senen, Jakarta Pusat.

"Saya sudah terima laporannya, tapi karena lokasi kejadian di Jakarta Pusat, berkasnya akan saya limpahkan ke kepolisian bersangkutan," katanya.

Menurut Imam, pihaknya juga akan berupaya mendeteksi keberadaan Lusi di wilayah setempat dengan menjalin kerjasama bersama masyarakat serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Secara terpisah, orang tua Lusi, Eem Khodijah (41), mengatakan Lusi diculik oleh seorang pria yang baru dikenalnya di statsiun kereta Senen, Jakarta Pusat pada 12 Mei lalu sekitar pukul 17.30 WIB.

"Peristiwa itu terjadi saat saya dan tiga anak saya sedang jalan-jalan di statsiun Senen, Jakarta Pusat," katanya.

Sebelumnya Khodijah berkenalan dengan W yang diperkirakan berusia 50 tahun, saat berada di Stasiun Bekasi.

"Waktu itu anak-anak saya ngajak jalan-jalan karena kangen sama bapaknya yang sudah meninggal setahun lalu," ujarnya.

Saat berkenalan dengan W yang berperawakan tinggi besar, kulit sawo matang dan rambut cepak, Khodijah tidak curiga sebab pria yang mengaku bekerja di sebuah pabrik di Cikarang sebagai supir itu, terlihat sangat menyukai anak-anak.

Selama dalam perjalanan dari Bekasi jam 09.00 WIB, W membelikan tiket kereta dan makanan kecil untuk anak-anaknya. Saat tiba di Stasiun Senen, Lusi meminta ditemani ke kamar kecil dan diantar oleh W.

"Waktu di Stasiun Senen anak saya (Lusi) minta buang air kecil, dan diantar oleh W, namun tidak kembali lagi," ujar Khodijah.

Khodijah kemudian berinisiatif mencari ke setiap sudut stasiun, bahkan dia sempat membuat laporan anak hilang ke petugas Stasiun Senen.

Setelah pencarian tidak membuahkan hasil, Khodijah mengaku sempat melihat anaknya berada di Kereta Patas Jurusan Senen-Purwakarta. Namun karena kereta sudah berjalan Khodijah tidak mampu mengejar.

Khodijah yang ditemui di rumah kontrakannya yang sederhana berukuran 2x3 meter, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini.

"Biar saya orang nggak punya, asal saya kumpul dengan anak-anak saya sudah bahagia," katanya.

Khodijah yang berprofeasi sebagai penjual makanan gado-gado itu khawatir anaknya menjadi korban penjualan anak di bawah umur, dimana korbannya kebanyakan adalah anak-anak yang diculik.

Khodijah tinggal di kontrakannya bersama lima orang anak. Diki Anshori (14), Nuraeni (12), Sincin Kurnaesih (10), Robi Setiawan (8) dan Lusi Oktavia Ramdani (4,5).

Ciri-ciri Lusi, rambut pirang sebahu, gigi atas ompong, lesung pipi kiri, kulit putih, tinggi sekitar 50 cm, memakai baju stelan kuning bergambar panda dan memakai anting mainan. (ANT/K004)