Kemenperin gandeng Tech Startup untuk percepat adopsi teknologi di IKM
15 Desember 2021 14:46 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita memberikan Penghargaan kepada 5 Startup Terbaik Startup4industry 2021 disaksikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta. ANTARA/HO-Biro Humas Kementerian Perindustrian
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian berupaya mempercepat proses adopsi teknologi pada Industri Kecil Menengah (IKM), salah satunya melalui program Startup4industry yang terselenggara sejak 2019 untuk menjembatani pelaku industri mendapatkan solusi dari tech startup Indonesia.
“Awalnya program ini merupakan kompetisi untuk menarik para startup berinovasi dengan menggunakan teknologi industri 4.0, ternyata tidak cukup hanya menjadi juara, namun teknologinya harus dapat digunakan di IKM” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Reni mengatakan, hal yang menjadi perhatian Kemenperin adalah, bagaimana Making Indonesia 4.0 ditopang oleh startup Indonesia.
"Oleh karenanya Startup4industry menjadi Gerakan Making Indonesia dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia," ujar Reni.
Sejak 2018, 723 startup ikut dalam program Startup4industry dengan finalis sebanyak 73 startup dan menghasilkan 49 hubungan kerjasama antara startup dengan IKM, serta menyelesaikan 35 proyek implementasi teknologi.
“Kunci program Startup4industry tahun 2021 adalah pada proyek implementasi teknologi, tujuannya untuk memperlihatkan dan membuktikan bahwa teknologi bisa meningkatkan daya saing IKM," kata Reni.
Top 20 finalis Startup4industry 2021 menggandeng 26 IKM dalam mengerjakan proyek implementasi berbasis teknologi. Para finalis tersebut diukur berdasarkan capaian kemajuan yang dirasakan oleh mitra IKM, untuk memperebutkan 5 startup paling berdampak positif bagi IKM.
Kelima startup terbaik tersebut telah mendapatkan penghargaan dengan total hadiah Rp100 juta yang diserahkan langsung oleh Reni yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 2 Desember 2021 bertepatan dengan Soft Launching Gedung Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) Kementerian Perindustrian.
Bizlook, Powertech Nano, Pandawa Tech, Lemurian (rantaipasok.id), dan Desainkita merupakan 5 startup terpilih sebagai startup terbaik tahun 2021. Bizlook yang merupakan platform ecosystem bisnis digital berhasil meningkatkan 50 persen omset mitra IKM-nya dalam proyek implementasinya.
Pandawa Tech membuat mesin laser cutting untuk IKM pembuat sandal yang mampu mempercepat waktu produksi pembuatan sandal yang sebelumnya 45 menit per pasang menjadi 5 menit per pasang.
Bahkan, salah satu proyek implementasi telah menggunakan nanotechnology, yaitu Powertech Nano bermitra dengan IKM pembuat bahan bangunan berbasis pasir semen menghasilkan produk baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
“Hasil implementasi startup dapat dirasakan secara nyata oleh IKM. Ini yang nanti akan menjadi bukti keberhasilan untuk memotivasi IKM lain berpacu menggunakan teknologi," kata Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Dini Hanggandari.
Lebih lanjut, Dini menjelaskan bahwa sebagai unit pembina tech startup, Direktorat IKM LMEA akan terus berupaya mengembangkan ekosistem antara startup dan industri,
“Jalan pintas bagi pelaku industri untuk bertransformasi teknologi adalah dengan menggandeng solusi dari startup, sehingga baik industri maupun startup Indonesia, keduanya akan tumbuh dan berkembang," kata Dini.
Diketahui, Program Startup4industry rutin dijalankan setiap tahun oleh Kementerian Perindustrian, informasi mengenai penyelenggaraan dapat diakses melalui website www.startup4industry.id.
Baca juga: Kemenperin percepat transformasi digital IKM lewat Startup4Industry
Baca juga: Kemenperin sebut 23 startup Indonesia siap mendunia
Baca juga: Startup4industry 2021 fokus pada implementasi teknologi industri 4.0
Baca juga: Kemenperin dorong startup jadi akselerator pertumbuhan industri
“Awalnya program ini merupakan kompetisi untuk menarik para startup berinovasi dengan menggunakan teknologi industri 4.0, ternyata tidak cukup hanya menjadi juara, namun teknologinya harus dapat digunakan di IKM” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Reni mengatakan, hal yang menjadi perhatian Kemenperin adalah, bagaimana Making Indonesia 4.0 ditopang oleh startup Indonesia.
"Oleh karenanya Startup4industry menjadi Gerakan Making Indonesia dengan solusi teknologi dari tech startup Indonesia," ujar Reni.
Sejak 2018, 723 startup ikut dalam program Startup4industry dengan finalis sebanyak 73 startup dan menghasilkan 49 hubungan kerjasama antara startup dengan IKM, serta menyelesaikan 35 proyek implementasi teknologi.
“Kunci program Startup4industry tahun 2021 adalah pada proyek implementasi teknologi, tujuannya untuk memperlihatkan dan membuktikan bahwa teknologi bisa meningkatkan daya saing IKM," kata Reni.
Top 20 finalis Startup4industry 2021 menggandeng 26 IKM dalam mengerjakan proyek implementasi berbasis teknologi. Para finalis tersebut diukur berdasarkan capaian kemajuan yang dirasakan oleh mitra IKM, untuk memperebutkan 5 startup paling berdampak positif bagi IKM.
Kelima startup terbaik tersebut telah mendapatkan penghargaan dengan total hadiah Rp100 juta yang diserahkan langsung oleh Reni yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 2 Desember 2021 bertepatan dengan Soft Launching Gedung Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) Kementerian Perindustrian.
Bizlook, Powertech Nano, Pandawa Tech, Lemurian (rantaipasok.id), dan Desainkita merupakan 5 startup terpilih sebagai startup terbaik tahun 2021. Bizlook yang merupakan platform ecosystem bisnis digital berhasil meningkatkan 50 persen omset mitra IKM-nya dalam proyek implementasinya.
Pandawa Tech membuat mesin laser cutting untuk IKM pembuat sandal yang mampu mempercepat waktu produksi pembuatan sandal yang sebelumnya 45 menit per pasang menjadi 5 menit per pasang.
Bahkan, salah satu proyek implementasi telah menggunakan nanotechnology, yaitu Powertech Nano bermitra dengan IKM pembuat bahan bangunan berbasis pasir semen menghasilkan produk baru dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
“Hasil implementasi startup dapat dirasakan secara nyata oleh IKM. Ini yang nanti akan menjadi bukti keberhasilan untuk memotivasi IKM lain berpacu menggunakan teknologi," kata Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Dini Hanggandari.
Lebih lanjut, Dini menjelaskan bahwa sebagai unit pembina tech startup, Direktorat IKM LMEA akan terus berupaya mengembangkan ekosistem antara startup dan industri,
“Jalan pintas bagi pelaku industri untuk bertransformasi teknologi adalah dengan menggandeng solusi dari startup, sehingga baik industri maupun startup Indonesia, keduanya akan tumbuh dan berkembang," kata Dini.
Diketahui, Program Startup4industry rutin dijalankan setiap tahun oleh Kementerian Perindustrian, informasi mengenai penyelenggaraan dapat diakses melalui website www.startup4industry.id.
Baca juga: Kemenperin percepat transformasi digital IKM lewat Startup4Industry
Baca juga: Kemenperin sebut 23 startup Indonesia siap mendunia
Baca juga: Startup4industry 2021 fokus pada implementasi teknologi industri 4.0
Baca juga: Kemenperin dorong startup jadi akselerator pertumbuhan industri
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: