Jakarta (ANTARA News) - Grup Bakrie melalui PT Bakrieland Development Tbk memastikan sedang membidik dua proyek infrastruktur di Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai komitmen dalam rangka membantu program percepatan pembangunan infrastruktur nasional.
"Divisi Bakrieland sedang serius memproses dua proyek infrastruktur yakni jalan tol Pasuruan-Probolinggo dan air bersih Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur," kata Presdir dan CEO PT Bakrieland Development Tbk, Hiramsyah S. Thaib saat dihubungi, di Jakarta, Minggu.
Menurut Hiramsyah, untuk proyek tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 45,32 km, berita acara proyek bersama pihak terkait sudah selesai dilakukan dan tinggal menunggu penandatanganan amandemen perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum.
Ruas tol Pasuruan-Probolinggo adalah satu dari sembilan jalan tol non-trans Jawa dan merupakan bagian dari 24 ruas yang lolos evaluasi BPJT Kementerian Pekerjaan Umum akhir tahun lalu.
Hiramsyah berharap, melalui proyek tol tersebut sinergi dengan pihak terkait, khususnya pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota tempat proyek tersebut, dapat berjalan dengan baik.
"Sinergi yang baik tadi, terutama ketika proses pembebasan lahan," katanya.
Melalui sinergi yang baik, tegasnya, maka salah satu tujuan percepatan pembangunan infrastruktur agar pertumbuhan perekonomian suatu kawasan seperti daerah tapal kuda Pasuruan-Probolinggo cepat terwujud.
"Pemerintah pusat bersama DPR juga diharapkan segera merealisasikan RUU Lahan untuk kepentingan publik yang dijanjikan pertengahan tahun ini selesai. Jika ini selesai, maka proses pembebasan lahan bukan lagi hambatan," katanya.
Hiramsyah tidak menutup kemungkinan jika wujud sinergi tersebut juga bisa melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berpartisipasi dalam kepemilikan saham proyek itu. "Peluang itu juga terbuka dan ini sudah terjadi di ruas tol yang juga kami kerjakan yakni ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi (54 km)," katanya.
Umbulan
Terkait proyek air bersih Umbulan, Hiramsyah membenarkan, pihaknya adalah satu dari 29 investor yang berminat dan telah mengikuti proses pra-kualifikasi yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum beberapa waktu lalu.
"Komitmen kami juga mendukung program penyediaan pemerintah untuk akses air bersih dalam rangka program MDG's 2015 sebesar 68,8 persen atau sekitar 8 juta sambungan rumah," kata dia.
Proyek penyediaan air bersih yang dibidik Grup Bakrie selama ini melalui sejumlah anak usahanya, tidak hanya memanfaatkan air bersih alami yang sudah ada, tetapi juga pemanfaatan air daur ulang.
"Kami juga siap bermitra seluas-luasnya dengan investor lokal maupun asing," ujarnya.
Namun Hiramsyah enggan membeberkan nilai investasi yang disiapkan untuk proyek Umbulan tersebut. "Belum bisa disebutkan untuk saat ini, karena tender Umbulan sedang dalam proses," katanya.
Hal yang sama juga untuk proyek tol Pasuruan-Probolinggo.
Proyek air bersih Umbulan sendiri sebagaimana disampaikan Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Budi Yuwono, senilai Rp1,8 triliun dan merupakan salah satu proyek kerjasama pemerintah dan swasta untuk pengadaan air baku Surabaya dan sekitarnya dari mata air Umbulan Pasuruan, Jawa Timur.
Bakrieland sendiri hingga kuartal I tahun ini dikenal merupakan salah satu perusahaan properti Indonesia dengan ekuitas tertinggi di Indonesia sebesar Rp8,4 triliun. Kelompok usaha ini juga memiliki bank tanah cukup besar yakni sekitar 15 ribu ha yang tersebar di Bogor, Jonggol, dan kawasan episentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Angka penjualan perseroan pada kuartal I 2011 juga telah membukukan sebesar sebesar Rp424,9 miliar, atau jauh diatas pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp205,5 miliar.
Peningkatan pendapatan itu terutama didukung oleh unit usaha properti kota (75,2 persen) dan sisanya dari unit usaha perumahan (7,8 persen), hotel & resort (10,4 persen) dan jalan tol (6,6 persen).
(E008)
Grup Bakrie Bidik Dua Proyek Infrastruktur Jatim
15 Mei 2011 07:29 WIB
Ilustrasi Proyek Infrastruktur (ANTARA/Ismar Patrizki/ed/mes/11)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
Tags: