London (ANTARA News) - Indonesia dan Uni Eropa sepakat perkuat hubungan parlementaria dengan adanya kesamaan nilai-nilai seperti demokrasi, penghormatan atas hak asasi manusia (HAM), dan pluralisme.
Demikian salah satu hasil pertemuan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Lukman Hakim Saifuddin dengan Wakil Presiden Parlemen Eropa, Libor Roucek di Strasbourg.
Sekretaris III Pensosbud & Diplik KBRI Brussel, Punjul Setya Nugraha kepada Antara London, Sabtu mengatakan Wakil Ketua MPR RI berada di Strasbourg memenuhi undangan dari Parlemen Eropa.
Kedua pihak juga sepakat untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral dengan membahas berbagai hal yang menjadi kepentingan bersama dalam dialog dan kerjasama antara Parlemen Eropa dengan parlemen Indonesia secara rutin.
Wakil Ketua MPR mengadakan pertemuan dengan pejabat Parlemen Eropa, antara lain, Wakil Presiden Parlemen Eropa, Ketua Delegasi Parlemen Eropa untuk negara-negara di Asia Tenggara dan ASEAN, Dr Werner Langen, dan 10 anggota Parlemen Eropa lainnya.
Ketua Sidang menyambut hangat Delegasi Wakil Ketua MPR dan diiringi tepuk tangan kehormatan dari Parlemen Eropa, yang mencapai 736 orang saat Wakil Ketua MPR berkesempatan mengikuti jalannya Pleno Parlemen Eropa.
Dalam pertemuan dengan Wapres Parlemen Eropa Libor Roucek dibahas peran lembaga legislatif kedua belah pihak bagi implementasi menyeluruh Kesepakatan Kerjasama Menyeluruh (Partnership and Cooperation Agreement/PCA ) Indonesia-Uni Eropa.
"PCA memberikan dasar bagi pelibatan semua elemen pemangku kepentingan, termasuk parlementaria, baik di Indonesia maupun Uni Eropa untuk semakin meningkatkan kerjasama di semua bidang. Dengan implementasi PCA secara menyeluruh, Indonesia dan Uni Eropa dapat saling menjadi mitra strategis," ujar Wakil Ketua MPR.
Wapres Parlemen Eropa Libor Roucek menyatakan kekagumannya berbagai capaian positif diraih Indonesia, utamanya dibidang demokrasi dan ekonomi dengan pertumbuhan sebesar 6,1 persen di tahun 2010.
Keberhasilan Indonesia mewujudkan demokrasi sesuai dengan karakter Indonesia mendapat apresiasi tinggi. "Apa yang dialami Indonesia, menjadi contoh bagi negara lain yang tengah berada di titik krusial perubahan politik," ungkap Wapres Roucek.
Pada kesempatan terpisah, Dr Werner Langen menyampaikan kegembiraannya bahwa Wakil Ketua MPR RI dapat memenuhi undangannya untuk hadir ke Strasbourg.
Ia merasa puas dengan hasil kunjungan Parlemen Eropa ke Indonesia bulan Februari lalu, dan mendapat kehormatan diterima Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas dan seluruh unsur pimpinan MPR RI.
"Sekarang kami gembira bahwa Bapak Lukman dapat memenuhi undangan kami hadir di Strasbourg," ungkap anggota Parlemen Eropa asal Jerman tersebut.
Dr Langen mengatakan Indonesia merupakan mitra penting bagi Uni Eropa. Menurutnya, benang merah kesamaan nilai antara Indonesia dan Uni Eropa dapat ditarik dari tiga aspek, yaitu demokrasi, keanekaragaman, dan pembangunan.
Ia menegaskan komitmen Uni Eropa untuk semakin meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di berbagai sektor seperti pendidikan, tata pemerintahan, kesehatan dan perdagangan.
Dubes Havas mengatakan bahwa Indonesia memiliki kepentingan yang besar untuk menjadi mitra seluruh elemen Uni Eropa, khususnya Parlemen Eropa yang memiliki peran penting dalam proses pengambilan keputusan Uni Eropa.
Dubes Havas yang turut mendampingi Wakil Ketua MPR RI selama kunjungan di Strasbourg mengakui parlementaria Indonesia-Uni Eropa perlu dikembangkan lebih kuat lagi.
Sebelumnya 21 orang dari Parlemen Eropa melakukan kunjungan ke Indonesia Februari lalu dan mengadakan kunjungan kehormatan kepada beberapa pejabat negara di Jakarta, termasuk kepada Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas.
Dalam kunjungan tersebut, Parlemen Eropa melayangkan undangan kepada Ketua MPR RI untuk mengadakan kunjungan ke Strasbourg.
Padatnya jadwal Ketua, maka Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin, didampingi Drs Agun Gunanjar Sudarsa MSi, Drs Helmi Fauzy dan Drs Achmad Basarah MH, mewakili Ketua MPR RI berkunjung ke Strasbourg.(*)
(T.H-ZG/B013)
Indonesia-Uni Eropa Perkuat Hubungan Parlementaria
15 Mei 2011 06:09 WIB
Lukman Hakim Saefuddin (FOTO.ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: