Perhutani fokus bantu keperluan ibu dan anak korban APG Semeru
14 Desember 2021 20:37 WIB
Bantuan Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur kepada ibu dan anak korban Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di lokasi pengungsian Gedung SMP Negeri 2 Pronojiwo di Lumajang. (ANTARA/HO-Perhutani)
Surabaya (ANTARA) - Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur fokus membantu keperluan ibu dan anak korban awan panas guguran Gunung Semeru di lokasi pengungsian Gedung SMP Negeri 2 Pronojiwo, Lumajang.
General Manager KBM Ekowisata Jatim Berthus Sudarmeidi dalam siaran persnya di Surabaya, Selasa mengatakan bantuan khusus ibu dan anak itu, seperti susu, makanan bayi, pampers, pakaian dalam anak, pembalut serta obat-obatan untuk anak dan dewasa.
"Kami melihat ibu dan anak yang paling banyak menjadi korban dan menempati pengungsian, sehingga kami mengirimkan paket khusus kebutuhan tersebut," katanya.
Menurutnya, jumlah bantuan yang diberikan adalah satu boks mobil dan berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan dan mendesak oleh korban Gunung Semeru.
Ketua Koordinator Penerima Bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang Muslimin yang menerima bantuan itu menyampaikan terima kasih atas kepedulian banyak pihak, termasuk Perhutani KBM Ekowisata Jatim, yang telah memberikan bantuan khusus untuk keperluan ibu dan anak.
"Jadi memang yang sangat dibutuhkan saat ini adalah kebutuhan ibu dan anak. Berapapun jumlahnya dan kalaupun jumlahnya melimpah akan kami jadikan stok dan kami atur pendistribusiannya, supaya semua yang ada di tempat pengungsian ini dapat terpenuhi kebutuhannya," katanya.
Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan dua orang yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru, dalam kondisi meninggal. Dengan penemuan itu, maka korban jiwa yang tercatat per Senin (13/12) menjadi 48 orang.
Sementara itu data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa.
Sedangkan jumlah korban langsung dari Gunung Semeru yang masih dirawat ada 18 orang, dengan rincian dirawat di RS dr Haryoto (RSDH) 12 orang, RS Pasirian (RSP) dua orang, RS Bhayangkara (RSB) tiga orang dan dirujuk ke RS Tersier satu orang.
Di samping itu, jumlah pengungsi yang menjalani rawat inap ada 12 orang, dengan rincian empat orang di RS Penanggal, tujuh orang di RSP dan satu orang di RSDH.
Adapun pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah.
Kabupaten Lumajang ada 141 titik pengungsian dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa, sedangkan titik pengungsian di wilayah sekitar Kabupaten Lumajang, seperti Kabupaten Malang ada dua titik dengan 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar satu titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember tiga titik dengan 13 jiwa.
General Manager KBM Ekowisata Jatim Berthus Sudarmeidi dalam siaran persnya di Surabaya, Selasa mengatakan bantuan khusus ibu dan anak itu, seperti susu, makanan bayi, pampers, pakaian dalam anak, pembalut serta obat-obatan untuk anak dan dewasa.
"Kami melihat ibu dan anak yang paling banyak menjadi korban dan menempati pengungsian, sehingga kami mengirimkan paket khusus kebutuhan tersebut," katanya.
Menurutnya, jumlah bantuan yang diberikan adalah satu boks mobil dan berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan dan mendesak oleh korban Gunung Semeru.
Ketua Koordinator Penerima Bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang Muslimin yang menerima bantuan itu menyampaikan terima kasih atas kepedulian banyak pihak, termasuk Perhutani KBM Ekowisata Jatim, yang telah memberikan bantuan khusus untuk keperluan ibu dan anak.
"Jadi memang yang sangat dibutuhkan saat ini adalah kebutuhan ibu dan anak. Berapapun jumlahnya dan kalaupun jumlahnya melimpah akan kami jadikan stok dan kami atur pendistribusiannya, supaya semua yang ada di tempat pengungsian ini dapat terpenuhi kebutuhannya," katanya.
Sebelumnya, tim pencarian dan pertolongan gabungan kembali menemukan dua orang yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru, dalam kondisi meninggal. Dengan penemuan itu, maka korban jiwa yang tercatat per Senin (13/12) menjadi 48 orang.
Sementara itu data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa.
Sedangkan jumlah korban langsung dari Gunung Semeru yang masih dirawat ada 18 orang, dengan rincian dirawat di RS dr Haryoto (RSDH) 12 orang, RS Pasirian (RSP) dua orang, RS Bhayangkara (RSB) tiga orang dan dirujuk ke RS Tersier satu orang.
Di samping itu, jumlah pengungsi yang menjalani rawat inap ada 12 orang, dengan rincian empat orang di RS Penanggal, tujuh orang di RSP dan satu orang di RSDH.
Adapun pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah.
Kabupaten Lumajang ada 141 titik pengungsian dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa, sedangkan titik pengungsian di wilayah sekitar Kabupaten Lumajang, seperti Kabupaten Malang ada dua titik dengan 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar satu titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember tiga titik dengan 13 jiwa.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: