Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi program pendidikan dari Kementerian BUMN yang mendukung terwujudnya sumber daya manusia (SDM) unggul dalam rangka mempersiapkan Indonesia maju.

Dengan adanya program pendidikan ini, kata Sigit, merupakan bagian dari perjuangan untuk mewujudkan SDM unggul sebagaimana cita-cita dari Presiden Joko Widodo dalam memanfaatkan bonus demografi yang ada ke depan.

"Hasil survei, Indonesia bisa mengelola bonus demografi, mengelola SDM yang ada, memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan bagaimana kita mampu meningkatkan SDM, maka harapan Indonesia menjadi negara nomor 4 di dunia," kata Sigit dalam acara penyerahan bantuan pendidikan perguruan tinggi bagi putra/putri Polri dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut Menteri BUMN Erick Thohir dan pejabat tinggi kedua instansi.

Sigit menyebutkan Kementerian BUMN terus mendukung program pendidikan dalam mewujudkan SDM yang unggul, termasuk program pendidikan di institusi Polri.

Menurut Sigit, dalam mempersiapkan Indonesia maju perlu perkembangan strategi sesuai dengan arahan Presiden untuk mempersiapkan SDM unggul.

Selain itu, bagaimana membuka ruang iklim investasi dengan membuat undang-undang yang menyederhanakan birokrasi sehingga menjadi bagian mempercepat dan menarik investasi, baik dari luar maupun dalam negeri.

Berdasarkan data proyeksi dari PricewaterhouseCoopers (PwC), kata dia, Indonesia berada di peringkat keempat dari 10 negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 10,52 triliun dolar AS pada tahun 2050.

"Jumlah itu berada di bawah Tiongkok, India, dan Amerika," kata Sigit.

Kapolri mengatakan bahwa program pendidikan yang diberikan Kementerian BUMN selalu meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2020, misalnya, sebanyak 597 putra/putri Polri mengikutinya, kemudian pada tahun 2021 meningkat menjadi 876 orang.

"Diharapkan tahun 2022, program pendidikan ini bisa menyentuh angka seribu," kata Sigit.

Dalam kesempatan ini, mantan Kapolda Banten itu juga memaparkan bahwa Polri juga melakukan hal yang sama dengan menyaring anak-anak bangsa yang mempunyai prestasi untuk menjadi anggota Polri.

Kapolri berharap para penerima program pendidikan dari Kementerian BUMN dapat menjadi bagian dari Kementerian BUMN ke depannya.

"Barangkali mungkin ada yang memiliki prestasi yang sangat luar biasa dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan BUMN, adik-adik ini calon-calon keluarga besar dan berkontribusi buat BUMN," tutur Sigit.

Tidak hanya itu, Kapolri berharap sinergitas antara Polri dan Kementerian BUMN serta Kementerian lainnya tetap terjalin dengan erat, salah satunya sinergitas antara Polri dan Kementerian BUMN menghadapi pandemi COVID-19.

Dengan adanya sinergitas antara kementerian/lembaga serta masyarakat, menurut Sigit, Indonesia saat ini dalam kondisi lebih baik dalam hal pengendalian laju COVID-19.

"Indonesia saat ini dalam kondisi bagus dan ini kesempatan kita agar segera bangkit, kemudian bersinergi membuat pertumbuhan ekonomi yang beberapa waktu lalu terjadi kontraksi betul-betul bisa kita dorong," kata Sigit.

Sigit pun mengatakan bahwa Polri siap mengawal program-program dari Kementerian BUMN untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Polri merupakan lembaga negara yang terus mendukung dan mengawal segala kebijakan di berbagai sektor.

"Sejak 2 tahun lalu kami terpikir mendukung Polri. Karena kami banyak sekali kerja sama dengan pihak Polri di segala lini. Terbukti sampai hari ini bagaimana Polri jadi partner yang baik untuk kami," kata Erick.

Erick menyebutkan salah satu bukti konkret Polri selalu berada di garis terdepan dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, di antaranya adalah mengawal distribusi vaksinasi.

"Ketika saat COVID-19, distribusi bahkan vaksinasi ujung tombaknya Polri dan TNI," kata Erick.

Atas kontribusi aktif Polri tersebut, kata dia, Kementerian BUMN memberikan bantuan pendidikan kepada putra/putri Polri.

"Oleh karena itu, 2 tahun lalu diluncurkan program membantu putra/putri kepolisian yang pangkatnya baru perwira pertama untuk dibantu pendidikannya," kata Erick.