138 orang warga Aceh dipulangkan dari Malaysia
14 Desember 2021 20:06 WIB
Dokumentasi - Ketua Umum SUBA Bukhari Ibrahim bersama pekerja asal Aceh menjelang detik-detik pemberangkatan di Kantor SUBA Pusat di Malaysia. ANTARA/HO
Banda Aceh (ANTARA) - Persatuan Melayu Berketurunan Aceh – Malaysia (Permebam) bersama Solidaritas Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) memulangkan sebanyak 138 orang warga Aceh di Malaysia, termasuk belasan di antaranya anak-anak.
Ketua Umum SUBA Tgk Bukhari Ibrahim dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Selasa, mengatakan pemulangan tersebut karena berbagai alasan di antaranya paspor dan visi kedaluarsa, masa izin tinggal sudah berakhir serta tidak ada pekerjaan karena pandemi COVID-19.
"Mereka yang dipulangkan tidak hanya warga Aceh dari pantai timur, tetapi juga warga dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, seperti warga asal Aceh Selatan, Aceh Barat, dan lainnya. Mereka diberangkatkan dari Kuala Lumpur Senin (13/12) malam," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Tgk Bukhari Ibrahim mengatakan mereka yang dipulangkan menempuh perjalanan darat dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru menggunakan angkutan umum.
Baca juga: Seorang pekerja migran Indonesia meninggal di kapal menuju Batam
Baca juga: Batam antisipasi peningkatan kepulangan pekerja migran jelang natal
Kemudian, setelah membayar denda akibat paspor dan visa mati, lalu diberangkatkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Pasir Gudang menuju Pulau Batam, Kepulauan Riau.
Di Pulau Batam, mereka menjalani karantina sesuai dengan protokol kesehatan. Selesai karantina, lalu diterbangkan dari Batam menuju Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Setiba di Sumatera Utara, disambut dengan upacara adat Aceh berupa tepung tawar atau peusijuek. Lalu akan dijemput bus angkutan umum menuju Aceh," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Pemulangan 138 warga Aceh ini dibagi dalam tiga gelombang dan masing-masing gelombang berjumlah 46 orang. Mereka terdiri dari pria, wanita, dan anak serta mereka yang sakit, kata pria asal Aceh Timur ini.
"Mereka yang dipulangkan ini mayoritasnya atas permintaan sendiri. Kami hanya membantu memfasilitasi pemulangan mereka. Antre pembayaran denda juga tidak menghabiskan waktu berhari-hari," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Baca juga: 1.786 PMI Aceh di Malaysia daftar pemulangan
Baca juga: Satgas vaksinasi COVID-19 1.600 pekerja migran di Kota Batam
Ketua Umum SUBA Tgk Bukhari Ibrahim dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Selasa, mengatakan pemulangan tersebut karena berbagai alasan di antaranya paspor dan visi kedaluarsa, masa izin tinggal sudah berakhir serta tidak ada pekerjaan karena pandemi COVID-19.
"Mereka yang dipulangkan tidak hanya warga Aceh dari pantai timur, tetapi juga warga dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, seperti warga asal Aceh Selatan, Aceh Barat, dan lainnya. Mereka diberangkatkan dari Kuala Lumpur Senin (13/12) malam," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Tgk Bukhari Ibrahim mengatakan mereka yang dipulangkan menempuh perjalanan darat dari Kuala Lumpur ke Johor Bahru menggunakan angkutan umum.
Baca juga: Seorang pekerja migran Indonesia meninggal di kapal menuju Batam
Baca juga: Batam antisipasi peningkatan kepulangan pekerja migran jelang natal
Kemudian, setelah membayar denda akibat paspor dan visa mati, lalu diberangkatkan menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Pasir Gudang menuju Pulau Batam, Kepulauan Riau.
Di Pulau Batam, mereka menjalani karantina sesuai dengan protokol kesehatan. Selesai karantina, lalu diterbangkan dari Batam menuju Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Setiba di Sumatera Utara, disambut dengan upacara adat Aceh berupa tepung tawar atau peusijuek. Lalu akan dijemput bus angkutan umum menuju Aceh," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Pemulangan 138 warga Aceh ini dibagi dalam tiga gelombang dan masing-masing gelombang berjumlah 46 orang. Mereka terdiri dari pria, wanita, dan anak serta mereka yang sakit, kata pria asal Aceh Timur ini.
"Mereka yang dipulangkan ini mayoritasnya atas permintaan sendiri. Kami hanya membantu memfasilitasi pemulangan mereka. Antre pembayaran denda juga tidak menghabiskan waktu berhari-hari," kata Tgk Bukhari Ibrahim.
Baca juga: 1.786 PMI Aceh di Malaysia daftar pemulangan
Baca juga: Satgas vaksinasi COVID-19 1.600 pekerja migran di Kota Batam
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: