Jakarta (ANTARA) - Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa ekspor industri makanan dan minuman (mamin) meningkat hingga 52 persen sepanjang Januari-September 2021.

“Sepanjang bulan Januari-September 2021, total nilai ekspor industri mamin mencapai 32,51 miliar dolar AS atau meningkat 52 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. Neraca perdagangan industri mamin selama sembilan bulan ini surplus sebesar 22,38 miliar dolar AS,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Putu mengemukakan walaupun sektor industri mamin terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, namun pemerintah dan pelaku industri tetap harus bersiap dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan ketersediaan pangan dan energi.

Apalagi, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri mamin merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan pada era industri 4.0.

“Pembatasan kegiatan selama pandemi berpengaruh terhadap lalu lintas barang dan komoditas antar negara yang berdampak pada persediaan pangan, terutama komoditas yang masih banyak impor, sebagaimana disebutkan dalam laporan Food and Agriculture Organization (FAO),” paparnya.

Oleh karena itu, strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, diantaranya melalui pembangunan food estate, penyiapan cold storage, dan rantai dingin.

“Pelajaran dari krisis energi yang terjadi di dunia saat ini adalah ketidaksiapan sejumlah negara dalam melakukan transisi dari energi fosil ke energi ramah lingkungan. Kita perlu mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi di Indonesia,” imbuhnya

Pada acara peresmian kantor baru PT Danone Indonesia, Putu memberikan apresiasi kepada Danone Indonesia sebagai salah satu grup industri mamin besar di tanah air yang telah ikut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih dari 28 pabrik di bawah Group Danone yang beroperasi di berbagai wilayah Indonesia untuk memproduksi air minum dalam kemasan, minuman ringan, dan susu formula, dengan menyerap tenaga kerja 15.000 orang.

“Saya juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Danone Indonesia atas komitmen dalam proses pembangunan berorientasi lingkungan melalui penggunaan energi baru dan terbarukan dalam bentuk pemasangan panel surya atap di empat lokasi pabriknya yang memiliki kapasitas total mencapai 6,2 MWP serta mampu mengurangi emisi CO2 hingga 6.531 ton per tahun,” tutur Putu.

“Kami juga mengapresiasi kantor baru Danone Indonesia dirancang untuk memenuhi standar protokol kesehatan dan sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah agar sektor industri terus berupaya mengendalikan penyebaan COVID-19," ujar Putu.

Hal itu, lanjut Putu, sesuai Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 5 Tahun 2021 tentang perubahan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021 tentang Ijin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri pada Masa Kedaruratan kesehatan Masyarakat COVID-19.

"Hal ini menunjukkan bahwa Danone Indonesia berkomitmen dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawannya agar tetap produktif,” lanjut Putu.

Komitmen Danone Indonesia terhadap aspek lingkungan juga dibuktikan dengan perolehan penghargaan industri hijau level tertinggi (level 5) untuk 12 pabriknya pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau tahun 2021 beberapa waktu yang lalu, serta perolehan 2 peringkat PROPER Emas dan 8 Proper Hijau di tahun 2020.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menyampaikan Danone Indonesia tergerak untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman dan sehat bagi karyawannya, yaitu kantor yang mendukung new ways of working, di antaranya less hierarchy, inovatif dan kolaboratif.

“Kantor pusat kami yang baru di gedung RDTX ini dirancang sesuai dengan visi One Planet One Health (OPOH), di mana Danone Indonesia senantiasa berkomitmen untuk dapat berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat, termasuk kantor sebagai lingkungan kerja bagi karyawan kami,” jelasnya.

Tak hanya aman, nyaman dan sehat bagi karyawan, kantor pusat baru Danone Indonesia juga dirancang dengan mengedepankan nilai sustainability sehingga lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Kemenperin gali potensi kerja sama industri makanan minuman RI-Taiwan
Baca juga: Peneliti: Kurangi hambatan non-tarif industri makanan minuman nasional
Baca juga: Kemenperin: Transformasi digital pacu produktivitas industri mamin