Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial tengah melakukan pendataan anak-anak yang menjadi yatim, piatu, maupun yatim piatu akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, agar dapat dimasukkan sebagai penerima berbagai bantuan sosial.

"Sekarang lagi kita data. Saat saya ke sana minta didata untuk kita masukan program bantuan sosial. Kita lakukan (pendataan) untuk program sosial, untuk PKH (Program Keluarga Harapan) anak yatim dan keluarganya," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Gedung Kemensos, Jakarta, Selasa.

Risma mengatakan dalam kunjungannya ke wilayah terdampak erupsi, tak sedikit anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Sebagian anak-anak itu ada yang akan diasuh oleh kerabatnya.

Nantinya, kata dia, kerabat yang mengasuh juga akan mendapat berbagai bantuan sosial, utamanya yang kehilangan tulang punggung keluarga.

"Kita akan menelusuri mereka, dia akan ikut siapa. Kemarin ada beberapa dari mereka yang ikut keluarganya (kerabat)," kata Risma.

Baca juga: Mensos Risma hibur anak-anak pengungsi bencana Gunung Semeru

Baca juga: Mensos pantau dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang


Adapun bantuan yang akan diberikan kepada anak yatim piatu seperti bantuan pendidikan hingga penyediaan kebutuhan primer.

"Mereka, kan, sekolah, komponennya bantuan sekolah dan kami bisa pandu dengan kartu sembako jadi kita bisa mapping seperti itu," kata dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal akibat awan panas guguran (APG) Gunung Semeru kini menjadi 48 jiwa sampai Senin (13/12) setelah kembali ditemukan dua korban jiwa.

“Sementara itu data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Dalam mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban tersebut, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menurunkan sebanyak 11 anjing pelacak yang berasal dari satuan Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang.

Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana yang disebabkan awan panas dan guguran Erupsi Gunung Semeru. Nantinya, digunakan untuk membuka jalur jalan nasional antara Lumajang dan Malang, tepatnya di Dusun Kamarkajang yang saat ini dalam proses perbaikan dan telah mencapai 80 persen.

BNPB mengatakan dari kejadian tersebut hingga Senin (13/12), jumlah korban langsung APG Gunung Semeru yang masih dirawat ada sebanyak 18 orang.

Baca juga: Mensos tinjau lokasi pengungsi Semeru pastikan bantuan terdistribusi

Baca juga: PMI kirimkan bantuan dan personel untuk pengungsi erupsi Semeru