Pekanbaru (ANTARA News) - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan gambut terus menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, selama dua hari terakhir.

"Asap terus bertahan dan menyelimuti langit Kota Pekanbaru," kata Analis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Warih Budi Lestari, Jumat.

Menurut dia, asap mengakibatkan jarak pandang menurun drastis pada pagi hari. Pantauan BMKG pada pukul 06.30 WIB, lanjutnya, jarak pandang hanya sekitar 150 meter.

"Jarak pandang sangat turun akibat asap," ujarnya.

Ia mengatakan asap terus menyelimuti langit Kota Pekanbaru hingga Jumat siang akibat hembusan angin sangat pelan. Kondisi itu menyebabkan langit terlihat seperti mendung dan cuaca menjadi gerah.

"Karena tak ada angin yang berhembus, maka kabut asap terus bertahan di udara dan membendung cahaya matahari sehingga langit terlihat seperti mendung," ujarnya.

Menurut dia, kabut asap tersebut merupakan sisa kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan citra satelit NOAA 18, lanjutnya, titik api (hot spot) di Riau tinggal menyisakan sembilan titik. Mereka tersebar di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak tiga hotspot, Rokan Hulu (4), Siak (1), dan Kabupaten Kampar (1).

Jumlah tersebut juh berkurang dari dua hari sebelumnya yang tercatat titik api di Riau mencapai 46 titik api. "Sedangkan, peluang hujan masih sangat kecil dan cuaca masih akan terus panas," katanya.
(*)