Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melibatkan pemangku kepentingan pertahanan di lingkungan TNI untuk membantu Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyusun produk strategis pertahanan Indonesia, yaitu doktrin pertahanan negara, strategi pertahanan negara, dan postur pertahanan negara.

Dalam pengarahan yang dihadiri oleh perwakilan Kemhan, Mabes TNI, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), dan Universitas Pertahanan (Unhan) di Kampus Unhan Salemba, Jakarta Pusat pada Senin (13/12), Menhan Prabowo mengatakan bahwa produk strategis pertahanan tersebut adalah dokumen yang sangat berpengaruh terhadap kekuatan pertahanan negara.


Baca juga: Menhan Prabowo menerima kunjungan Dubes Denmark untuk Indonesia
Baca juga: Pengamat: Diplomasi Menhan Prabowo perkuat alutsista TNI
Baca juga: Menhan luncurkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter kelima buatan PT PAL

"Dalam hal ini sangat diutamakan kerja sama yang erat antara Kemhan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Perlu ada keterlibatan dari semua stakeholders yang punya tanggung jawab di bidang pertahanan negara," kata Menhan Prabowo dalam siaran persnya, Selasa.

Mantan Danjen Kopassus ini pun berharap adanya kontribusi pemikiran dan pengalaman dari pribadi-pribadi terbaik di TNI dalam penyusunan produk-produk strategis pertahanan ini.

"Saya ingin masukan-masukan, pandangan, dan pemikiran dari pribadi-pribadi terbaik di TNI. Hasil yang besar adalah akumulasi dari pemikiran banyak orang dan pengalaman banyak orang," kata Menhan Prabowo.