Wamenkeu: Kepemimpinan RI di ASEAN 2023 harus jawab isu global
14 Desember 2021 09:41 WIB
Tangkapan layar - Pertemuan para Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF) secara virtual di Jakarta. ANTARA/HO-Kementerian Pertanian.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023 menjadi kesempatan untuk menunjukkan perannya dalam mengatasi tantangan dan perkembangan isu global.
“Kepemimpinan ini akan menjadi ajang bagi Indonesia menunjukkan perannya dalam memimpin ASEAN mengatasi berbagai tantangan global,” katanya di Jakarta, Selasa.
Suahasil mengatakan kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023 harus mengupayakan agar tidak ada negara ASEAN yang tertinggal.
Baca juga: Suahasil: RI di ASEAN 2023 harus wujudkan pemulihan bersama
Ia menuturkan masalah ketimpangan sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan terbesar di kawasan ASEAN untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya saing serta produktivitas global.
“Investasi untuk SDM perlu ditingkatkan untuk mencapai daya saing kelompok dan mempersiapkan masa depan,” ujarnya.
Menurut dia, ASEAN bisa mengoptimalkan manfaat integrasi dan kerja sama regional dengan mengkapitalisasi trend global seperti teknologi digital yang mempengaruhi produksi, perdagangan, jasa, dan investasi internasional.
Selain itu, untuk tantangan jangka menengah dan panjang adalah perubahan iklim sehingga Indonesia dan ASEAN perlu memikirkan formulasi kebijakan terkait isu ini dengan memperhatikan kapasitas fiskal.
Ia memastikan Indonesia sendiri bertekad mengatasi tantangan global yang masih muncul dan mencari solusi terbaik sekaligus memastikan ASEAN bergerak bersama dan saling mendukung.
Baca juga: Produk negara ASEAN dipromosikan di Doha
“Ini dilakukan agar dapat pulih dengan cepat dan lebih kuat, inklusif serta berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Indonesia akan berupaya untuk mewujudkan konektivitas maupun value chain yang solid dan berdaya saing secara kelompok serta mengembangkan inisiatif yang memampukan ASEAN menyesuaikan diri dengan perubahan tren global.
“Ini dilakukan untuk pengembangan ekonomi kawasan dan domestik,” kata Suahasil.
“Kepemimpinan ini akan menjadi ajang bagi Indonesia menunjukkan perannya dalam memimpin ASEAN mengatasi berbagai tantangan global,” katanya di Jakarta, Selasa.
Suahasil mengatakan kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada 2023 harus mengupayakan agar tidak ada negara ASEAN yang tertinggal.
Baca juga: Suahasil: RI di ASEAN 2023 harus wujudkan pemulihan bersama
Ia menuturkan masalah ketimpangan sumber daya manusia (SDM) merupakan tantangan terbesar di kawasan ASEAN untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya saing serta produktivitas global.
“Investasi untuk SDM perlu ditingkatkan untuk mencapai daya saing kelompok dan mempersiapkan masa depan,” ujarnya.
Menurut dia, ASEAN bisa mengoptimalkan manfaat integrasi dan kerja sama regional dengan mengkapitalisasi trend global seperti teknologi digital yang mempengaruhi produksi, perdagangan, jasa, dan investasi internasional.
Selain itu, untuk tantangan jangka menengah dan panjang adalah perubahan iklim sehingga Indonesia dan ASEAN perlu memikirkan formulasi kebijakan terkait isu ini dengan memperhatikan kapasitas fiskal.
Ia memastikan Indonesia sendiri bertekad mengatasi tantangan global yang masih muncul dan mencari solusi terbaik sekaligus memastikan ASEAN bergerak bersama dan saling mendukung.
Baca juga: Produk negara ASEAN dipromosikan di Doha
“Ini dilakukan agar dapat pulih dengan cepat dan lebih kuat, inklusif serta berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Indonesia akan berupaya untuk mewujudkan konektivitas maupun value chain yang solid dan berdaya saing secara kelompok serta mengembangkan inisiatif yang memampukan ASEAN menyesuaikan diri dengan perubahan tren global.
“Ini dilakukan untuk pengembangan ekonomi kawasan dan domestik,” kata Suahasil.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: