Beijing (ANTARA) - Bank Sentral China (PBOC) pada Senin memberikan suntikan dana sebesar 10 miliar yuan atau sekitar Rp22,5 triliun ke dalam sistem keuangan nasional.
Penyuntikan dana tersebut dilakukan melalui "reverse repo", demikian PBOC.
Reverse repo adalah proses pembelian sekuritas oleh bank sentral dari bank-bank komersial melalui penawaran dengan kesepakatan menjualnya kembali pada lain waktu.
PBOC menetapkan suku bunga untuk reverse repo sebesar 2,2 persen selama tujuh hari seperti dikutip kantor berita setempat.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga likuiditas dalam sistem perbankan agar tetap stabil, demikian PBOC.
Pada September lalu, PBOC juga telah mengeluarkan kebijakan yang sama dengan nilai 120 miliar yuan (Rp270 triliun) di tengah kekhawatiran kegagalan bayar perusahaan properti terkemuka, Evergrande Group.
Pada November, bank sentral China juga telah memberikan intensif kepada sektor usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Bank sentral: China hadapi tantangan "salah urus" perusahaan tertentu
Baca juga: Saham China berakhir menguat ditopang pelonggaran moneter bank sentral
Baca juga: Pembayaran kupon Evergrande jatuh tempo, investor hadapi gejolak pasar
Laporan dari China
Jaga likuiditas, Bank sentral China suntikkan Rp22,5 triliun
13 Desember 2021 18:55 WIB
bank sentral China melakukan intervensi. (Ant)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: