Airlangga : Dukungan internasional penting dalam pemulihan ekonomi
13 Desember 2021 17:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan Keynote Address dalam US-Indonesia Investment Summit 2021 secara virtual, Senin (13/12/2021). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dukungan dan kolaborasi internasional berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Saya ingin menekankan bahwa upaya pemulihan ekonomi nasional kita perlu dilakukan dengan kolaborasi berkelanjutan antara sektor swasta dan pemerintah, termasuk juga dalam memperoleh dukungan Internasional,” kata Menko Airlangga saat menyampaikan pidato kunci pada acara US-Indonesia Investment Summit 2021 secara virtual di Jakarta, Senin.
Airlangga menyampaikan bahwa kondisi pandemi yang terkendali di Indonesia telah membawa optimisme dan kepercayaan diri bagi masyarakat dan dunia usaha. Pemulihan ekonomi yang sempat melambat pada Q3 tahun 2021 akibat gelombang delta, berhasil menunjukkan perbaikan pada Q4-2021.
“Berbagai indikator utama ekonomi menunjukkan tren positif. Indeks kepercayaan konsumen pada bulan Oktober 2021 mencapai 118,5 yang mengindikasikan pulihnya kepercayaan dari sisi permintaan. PMI Manufaktur mencapai 53,9, turut menunjukkan perbaikan di sisi penawaran,” ujar Airlangga.
Berbagai indikator unggulan sektor eksternal menunjukkan ketahanan yang baik hingga akhir November 2021. Hal tersebut terlihat pada posisi Cadangan Devisa dan Neraca Perdagangan Indonesia yang relatif stabil meningkat sejak tahun 2019, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar memiliki tren yang fluktuatif namun masih menunjukkan perbaikan.
Perbaikan tersebut memberikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2021 dapat mencapai hingga lebih dari 5 persen dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang. Pada tahun 2022, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen.
Senada dengan hal tersebut, ekonomi digital di Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, sebanyak 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia yang disumbangkan oleh sektor e-commerce. Total transaksi ekonomi digital Indonesia telah mencapai 44 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan diprediksi akan meningkat hingga 124 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Transaksi e-commerce, digital banking, dan uang elektronik juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun ini. Peningkatan terbesar terjadi pada transaksi e-commerce, yakni sebesar 48,4 persen (yoy) pada tahun 2021. Uang elektronik dan perbankan digital diproyeksikan meningkat masing-masing sebesar 35,7 persen (yoy) dan 30,1 persen (yoy) pada tahun 2021.
“Peningkatan transaksi digital ini memiliki peran krusial dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19,” ujar Airlangga.
Baca juga: Airlangga: Tahun 2022 jadi periode keberlanjutan pemulihan ekonomi
Baca juga: Pasar saham dan obligasi diprediksi tumbuh positif tahun depan
Baca juga: Luhut ajak pengusaha jaga momentum pemulihan ekonomi
“Saya ingin menekankan bahwa upaya pemulihan ekonomi nasional kita perlu dilakukan dengan kolaborasi berkelanjutan antara sektor swasta dan pemerintah, termasuk juga dalam memperoleh dukungan Internasional,” kata Menko Airlangga saat menyampaikan pidato kunci pada acara US-Indonesia Investment Summit 2021 secara virtual di Jakarta, Senin.
Airlangga menyampaikan bahwa kondisi pandemi yang terkendali di Indonesia telah membawa optimisme dan kepercayaan diri bagi masyarakat dan dunia usaha. Pemulihan ekonomi yang sempat melambat pada Q3 tahun 2021 akibat gelombang delta, berhasil menunjukkan perbaikan pada Q4-2021.
“Berbagai indikator utama ekonomi menunjukkan tren positif. Indeks kepercayaan konsumen pada bulan Oktober 2021 mencapai 118,5 yang mengindikasikan pulihnya kepercayaan dari sisi permintaan. PMI Manufaktur mencapai 53,9, turut menunjukkan perbaikan di sisi penawaran,” ujar Airlangga.
Berbagai indikator unggulan sektor eksternal menunjukkan ketahanan yang baik hingga akhir November 2021. Hal tersebut terlihat pada posisi Cadangan Devisa dan Neraca Perdagangan Indonesia yang relatif stabil meningkat sejak tahun 2019, sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan dan nilai tukar memiliki tren yang fluktuatif namun masih menunjukkan perbaikan.
Perbaikan tersebut memberikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV tahun 2021 dapat mencapai hingga lebih dari 5 persen dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang. Pada tahun 2022, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2 persen.
Senada dengan hal tersebut, ekonomi digital di Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, sebanyak 41,9 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia yang disumbangkan oleh sektor e-commerce. Total transaksi ekonomi digital Indonesia telah mencapai 44 miliar dolar AS pada tahun 2020 dan diprediksi akan meningkat hingga 124 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Transaksi e-commerce, digital banking, dan uang elektronik juga diprediksi akan terus meningkat pada tahun ini. Peningkatan terbesar terjadi pada transaksi e-commerce, yakni sebesar 48,4 persen (yoy) pada tahun 2021. Uang elektronik dan perbankan digital diproyeksikan meningkat masing-masing sebesar 35,7 persen (yoy) dan 30,1 persen (yoy) pada tahun 2021.
“Peningkatan transaksi digital ini memiliki peran krusial dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19,” ujar Airlangga.
Baca juga: Airlangga: Tahun 2022 jadi periode keberlanjutan pemulihan ekonomi
Baca juga: Pasar saham dan obligasi diprediksi tumbuh positif tahun depan
Baca juga: Luhut ajak pengusaha jaga momentum pemulihan ekonomi
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: