RSPAU Hardjolukito Yogyakarta bersiap menuju pelayanan bintang lima
13 Desember 2021 14:09 WIB
Sharing Komunikasi dan Motivasi di RSPSAU Hardjolukito Yogyakarta dalam rangka persiapan menuju rumah sakit dengan pelayanan bintang lima, Senin (13/12/2021) (Foto ANTARA/Hery Sidik)
Bantul (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. S. Hardjolukito Yogyakarta menggelar kegiatan sharing komunikasi dan motivasi dengan menghadirkan pakar komunikasi dan motivator nasional, sebagai bagian dari persiapan menuju rumah sakit dengan pelayanan bintang lima.
"Motivasi ini sebagai penguatan SDM (sumber daya manusia) kami, dan setelah ada motivasi ini kami semua akan berusaha untuk berubah, saya kira ini awal yang baik," kata Ketua Panitia Kegiatan Letnan Kolonel (Letkol) Unang S di sela kegiatan di RSPSAU Hardjolukito Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kegiatan yang pertama kali diadakan tersebut menghadirkan sebanyak 875 karyawan yang merupakan SDM rumah sakit milikTNI AU di wilayah Yogyakarta tersebut, dan dibagi dalam empat sesi dimulai pagi hingga menjelang malam.
"Ini pertama kali diadakan, dan kebetulan Kepala RSPAU Kolonel Kes dr. Mukti Arja Berlian memerintahkan kami satu minggu ini harus terselenggara, harapannya sesuai yang dicanangkan, Kepala menghendaki rumah sakit ini menuju rumah sakit bintang lima," katanya.
Baca juga: RSI Banjarnegara kampanyekan rumah sakit tanpa dinding di NTT
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Kegiatan Kolonel Yuni Irmawati mengatakan, dengan sharing komunikasi dari pakar komunikasi dan motivator nasional, Aqua Dwipayana diharapkan materi terserap semua, baik SDM dari bawah sampai pucuk pimpinan, sehingga komunikasi yang terjalin bisa berkesinambungan.
"Harapannya tidak ada mis-komunikasi dan kita tahu benar apa tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya, dan apa yang harus diperbuat dan diberikan ke pasien. Endingnya pelayanan prima, dan agar tugas tidak salah, satu sama lain tetap harus berkesinambungan," kata Yuni.
Berkaitan dengan persiapan menuju pelayanan bintang lima, kata dia, RSPAU sudah memasukkan sebagian alat-alat kesehatan canggih dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), sehingga tinggal dioperasionalkan yang akan diimbangi dengan pelayanan dan komunikasi baik.
"Kalau sarana prasarana dan alat-alat sudah, dan nanti secara bertahap dilengkapi, dan saat ini program unggulan kita sudah banyak dan sudah dikenal masyarakat, dan kita mulai dari SDM dan alat-alat yang kita punya, sarana prasarana kita maksimalkan," katanya.
Baca juga: Permudah layanan pasien, Rumah Sakit UI sediakan bus gratis
Sementara itu, pakar komunikasi dan motivator nasional, Aqua Dwipayana mengatakan, untuk menuju pelayanan terbaik, sistem dan struktur harus ada, dan kunci dalam perkembangan sistem ada pada kepala sebagai roh model yang harus menunjukkan keteladanan.
Dia juga mengatakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan juga seperti kejelasan 'punishment' bagi yang melakukan kesalahan dan 'reward' pada karyawan berprestasi, selain itu adanya transparansi dalam berkomunikasi secara komprehensif.
"Komunikasi komprehensif bermula dari komunikasi internal. Contoh riil dalam manajemen rumah sakit seperti dokter agar tidak merasa lebih superior atau hebat daripada perawat. Semua ada porsi masing-masing," katanya.
"Motivasi ini sebagai penguatan SDM (sumber daya manusia) kami, dan setelah ada motivasi ini kami semua akan berusaha untuk berubah, saya kira ini awal yang baik," kata Ketua Panitia Kegiatan Letnan Kolonel (Letkol) Unang S di sela kegiatan di RSPSAU Hardjolukito Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kegiatan yang pertama kali diadakan tersebut menghadirkan sebanyak 875 karyawan yang merupakan SDM rumah sakit milikTNI AU di wilayah Yogyakarta tersebut, dan dibagi dalam empat sesi dimulai pagi hingga menjelang malam.
"Ini pertama kali diadakan, dan kebetulan Kepala RSPAU Kolonel Kes dr. Mukti Arja Berlian memerintahkan kami satu minggu ini harus terselenggara, harapannya sesuai yang dicanangkan, Kepala menghendaki rumah sakit ini menuju rumah sakit bintang lima," katanya.
Baca juga: RSI Banjarnegara kampanyekan rumah sakit tanpa dinding di NTT
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Kegiatan Kolonel Yuni Irmawati mengatakan, dengan sharing komunikasi dari pakar komunikasi dan motivator nasional, Aqua Dwipayana diharapkan materi terserap semua, baik SDM dari bawah sampai pucuk pimpinan, sehingga komunikasi yang terjalin bisa berkesinambungan.
"Harapannya tidak ada mis-komunikasi dan kita tahu benar apa tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya, dan apa yang harus diperbuat dan diberikan ke pasien. Endingnya pelayanan prima, dan agar tugas tidak salah, satu sama lain tetap harus berkesinambungan," kata Yuni.
Berkaitan dengan persiapan menuju pelayanan bintang lima, kata dia, RSPAU sudah memasukkan sebagian alat-alat kesehatan canggih dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), sehingga tinggal dioperasionalkan yang akan diimbangi dengan pelayanan dan komunikasi baik.
"Kalau sarana prasarana dan alat-alat sudah, dan nanti secara bertahap dilengkapi, dan saat ini program unggulan kita sudah banyak dan sudah dikenal masyarakat, dan kita mulai dari SDM dan alat-alat yang kita punya, sarana prasarana kita maksimalkan," katanya.
Baca juga: Permudah layanan pasien, Rumah Sakit UI sediakan bus gratis
Sementara itu, pakar komunikasi dan motivator nasional, Aqua Dwipayana mengatakan, untuk menuju pelayanan terbaik, sistem dan struktur harus ada, dan kunci dalam perkembangan sistem ada pada kepala sebagai roh model yang harus menunjukkan keteladanan.
Dia juga mengatakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan juga seperti kejelasan 'punishment' bagi yang melakukan kesalahan dan 'reward' pada karyawan berprestasi, selain itu adanya transparansi dalam berkomunikasi secara komprehensif.
"Komunikasi komprehensif bermula dari komunikasi internal. Contoh riil dalam manajemen rumah sakit seperti dokter agar tidak merasa lebih superior atau hebat daripada perawat. Semua ada porsi masing-masing," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: