Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI bidang Komunikasi, Informatika Roy Suryo kembali lantang menuding permainan proyek `Information Technology` atau IT di DPR RI sudah keterlaluan, karena terkesan sangat mewah.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA di Jakarta, Rabu, sehubungan dengan data harga proyek IT berupa pengadaan fasilitas internet dengan `website dpr.go.id` menelan anggaran antara sembilan hingga Rp10 miliar lebih.

"Sudah begitu, kurang disosialiasikan ke kita dan fungsinya tak pergunakan maksimal," katanya lagi.

Roy Suryo berulang mengungkapkan, perangkat IT di DPR RI benar-benar menunjukkan kesan mewah.

Tapi ia mempertanyakan, apakah fasilitas canggih nan mewah itu memang sudah diukur tingkat kegunaannya, apalagi dengan nilai proyek begitu besar.

Ia dan kawan-kawannya juga merasa pihak angota DPR RI kena sorotan soal IT ini, akibat lemahnya kinerja Sekretariat Jenderal (Setjen).

Roy Suryo lalu menunjuk insiden `komisi8.yahoo.com` di Australia.

Karena itu, ia mempertanyakan pertanggungjawaban Setjen DPR RI kepada rakyat terkait proyek mahal di bidang pengadaan IT tersebut.

"Ini penting agar jangan ada tuduhan kami memakan fasilitas itu. Setjen DPR harus bisa mempertanggungjawabkan ini kepada rakyat. Karena fasilitasnya masih rentan, kami tidak berani menggunakan `email` domain DPR karena bisa `keterobos`," ungkapnya.

Tetapi Roy Suryo berjanji, ia bersama anggota DPR lainnya akan menggunakan alamat `email` resmi jika sudah ada jaminan keamanan.

Ia lalu mengajak publik untuk ikut membongkar ketidakberesan proyek IT ini, karena menggunakan anggaran tidak kecil.

"Kan `gak lucu. Ada proyek namanya `go mobile` internet DPR yang bisa diakses dari luar, tapi sampai hari ini belum beres," pungkas Roy Suryo.(*)

(M036/R010)