SBY Terima Penghargaan PBB Bidang Penanggulangan Bencana
11 Mei 2011 21:57 WIB
Ketua Delegasi RI yang dipimpin Kepala BNPB DR. Syamsul Maarif (kanan) menerima penghargaan untuk Presiden RI Susilo Bambang Yudhono dari special representative of UN Sekjen for Disaster Reduction Margareta Wahlstrom (kiri) pada Sidang ke-3 Global Platform for Disaster Risk Reduction di Jenewa, Swiss, Selasa (10/5). Sidang tersebut juga dihadiri Direktur Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati. (FOTO ANTARA/Zeynita Gibbons/Koz/Spt/11.)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima penghargaan dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon sebagai Tokoh Dunia bidang Pengurangan Risiko Bencana atau "Global Champion for Disaster Risk Reduction".
Penghargaan tersebut diberikan pada Selasa (10/5) pukul 14.30 waktu Jenewa, Swiss atau pukul 19.30 WIB.
Penerimaan penghargaan tersebut diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat menghadiri acara tersebut.
Kepala BNPB Syamsul Maarif ketika dihubungi dari Jakarta melalui sambungan telewicara menjelaskan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat mengadiri acara karena bersamaan dengan kegiatan KTT ASEAN dimana Indonesia sebagai ketua ASEAN.
Syamsul juga menambahkan dalam acara tersebut dirinya menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia sementara dari PBB diwakili oleh h United Nations Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction, Margareta Wahlstrom.
Acara tersebut disaksikan beberapa kepala negara, menteri dan 2.500 undangan dari 160 negara.
Syamsul mengatakan jika acara tersebut sangat bergengsi karena hanya diberikan kepada satu kepala negara di dunia dan hanya sekali saja.
"Artinya bukan suatu penghargaan tahunan atau berkala," katanya.
Pada skala global saat ini dikenal dua tokoh yang terkait dengan isu lingkungan yaitu Al Gore sebagai tokoh perubahan iklim global dan SBY sebagai tokoh dunia bidang pengurangan risiko bencana.
"Di bawah kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia dinilai oleh PBB telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam pengurangan risiko bencana," katanya.
Penghargaan tersebut lanjut Syamsul, diharapkan juga akan memacu percepatan upaya pengurangan bencana di dunia.(*)
(T.W004/ANT)
Penghargaan tersebut diberikan pada Selasa (10/5) pukul 14.30 waktu Jenewa, Swiss atau pukul 19.30 WIB.
Penerimaan penghargaan tersebut diwakili oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat menghadiri acara tersebut.
Kepala BNPB Syamsul Maarif ketika dihubungi dari Jakarta melalui sambungan telewicara menjelaskan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat mengadiri acara karena bersamaan dengan kegiatan KTT ASEAN dimana Indonesia sebagai ketua ASEAN.
Syamsul juga menambahkan dalam acara tersebut dirinya menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia sementara dari PBB diwakili oleh h United Nations Special Representative of the Secretary-General for Disaster Risk Reduction, Margareta Wahlstrom.
Acara tersebut disaksikan beberapa kepala negara, menteri dan 2.500 undangan dari 160 negara.
Syamsul mengatakan jika acara tersebut sangat bergengsi karena hanya diberikan kepada satu kepala negara di dunia dan hanya sekali saja.
"Artinya bukan suatu penghargaan tahunan atau berkala," katanya.
Pada skala global saat ini dikenal dua tokoh yang terkait dengan isu lingkungan yaitu Al Gore sebagai tokoh perubahan iklim global dan SBY sebagai tokoh dunia bidang pengurangan risiko bencana.
"Di bawah kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia dinilai oleh PBB telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam pengurangan risiko bencana," katanya.
Penghargaan tersebut lanjut Syamsul, diharapkan juga akan memacu percepatan upaya pengurangan bencana di dunia.(*)
(T.W004/ANT)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: