Kemarin, mekanisme Single Submission sampai peluang investasi
13 Desember 2021 08:23 WIB
Petugas dibantu alat berat memindahkan peti kemas di Terminal peti kemas International Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (22/11/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan Oktober mencapai 22,03 miliar dolar Amerika, atau meningkat 53,35 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp
Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah informasi menarik dan penting di sektor perekonomian pada Minggu (12/12), yang beritanya layak untuk disimak pada pagi ini mulai dari Mekanisme Single Submission permudah urus izin ekspor-impor sampai Peningkatan transaksi digital dinilai buka peluang investasi. Simak selengkapnya.
1. Mekanisme Single Submission permudah urus izin ekspor-impor
Penerapan mekanisme Single Submission melalui integrasi sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan sistem Inatrade diyakini membuat pengurusan perizinan untuk kegiatan ekspor-impor menjadi lebih mudah.
Simak selengkapnya di sini
2. Dana salah transfer bisa menjadi milik nasabah, ini syaratnya
Persoalan salah transfer dana mewajibkan pihak bank untuk segera membuktikan adanya kekeliruan transfer tersebut kepada penerima dan berbagai perlindungan berlaku untuk konsumen sebagai bentuk kepastian hukum.
Simak selengkapnya di sini
3. Kemenperin: Industri farmasi siap gunakan bahan baku obat dalam negeri
Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa industri farmasi di Tanah Air siap menggunakan bahan baku obat (BBO) hasil produksi lima industri dalam negeri termasuk PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP).
Simak selengkapnya di sini
4. Teten: Manajemen rantai pasok jadi tantangan utama pasar produk UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan masalah manajemen rantai pasok (supply chain) menjadi tantangan utama bagi pengembangan pasar produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Simak selengkapnya di sini
5. Peningkatan transaksi digital dinilai buka peluang investasi
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Thomas Dewaranu menilai peningkatan transaksi digital di Indonesia merupakan peluang besar untuk mengundang masuknya investasi, baik pada sektor-sektor yang berhubungan dengan teknologi, digital maupun pada sektor-sektor strategis lainnya.
Simak selengkapnya di sini
1. Mekanisme Single Submission permudah urus izin ekspor-impor
Penerapan mekanisme Single Submission melalui integrasi sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan sistem Inatrade diyakini membuat pengurusan perizinan untuk kegiatan ekspor-impor menjadi lebih mudah.
Simak selengkapnya di sini
2. Dana salah transfer bisa menjadi milik nasabah, ini syaratnya
Persoalan salah transfer dana mewajibkan pihak bank untuk segera membuktikan adanya kekeliruan transfer tersebut kepada penerima dan berbagai perlindungan berlaku untuk konsumen sebagai bentuk kepastian hukum.
Simak selengkapnya di sini
3. Kemenperin: Industri farmasi siap gunakan bahan baku obat dalam negeri
Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa industri farmasi di Tanah Air siap menggunakan bahan baku obat (BBO) hasil produksi lima industri dalam negeri termasuk PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP).
Simak selengkapnya di sini
4. Teten: Manajemen rantai pasok jadi tantangan utama pasar produk UMKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan masalah manajemen rantai pasok (supply chain) menjadi tantangan utama bagi pengembangan pasar produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Simak selengkapnya di sini
5. Peningkatan transaksi digital dinilai buka peluang investasi
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Thomas Dewaranu menilai peningkatan transaksi digital di Indonesia merupakan peluang besar untuk mengundang masuknya investasi, baik pada sektor-sektor yang berhubungan dengan teknologi, digital maupun pada sektor-sektor strategis lainnya.
Simak selengkapnya di sini
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: