Jakarta (ANTARA) - Arif Mujahidin, Direktur Komunikasi Korporat (Corporate Communications Director) Danone Indonesia, masuk dalam jajaran Pemimpinan PR Paling Berpengaruh Tahun 2021.


Penghargaan diberikan oleh majalah PR Indonesia berdasarkan kajian yang dilakukan oleh tim juri independen dan tim dari majalah PR Indonesia. Arif terpilih bersama beberapa pimpinan PR dari Kementerian, Lembaga Negara, BUMN, serta perusahaan swasta lain.



“Saya mengucapkan terimakasih akan penghargaan yang diberikan. Tentu saja prestasi ini berkat dukungan tim Komunikasi Danone Indonesia yang sangat aktif dalam melakukan komunikasi atas beragam inisiatif Danone Indonesia di tahun 2021,” kata Arif Mujahidin. Penghargaan ini juga menunjukkan pentingnya peran profesi kehumasan di dalam setiap organisasi dalam menjaga dan membangun citra dan reputasi organisasi dan perusahaan, tambah Arif.



Danone Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memiliki visi untuk menciptakan kesehatan melalui pangan kepada sebanyak banyaknya masyarakat. Sementara misi perusahaan Danone One Planet One Health menekankan pentingnya menciptakan masyarakat yang sehat namun dengan tetap menjaga kesehatan planet kita.



Tim komunikasi Danone Indonesia dibawah kepemimpinan Arif Mujahidin sangat aktif dalam berkolaborasi dengan berbagai pihak temasuk organisasi wartawan, aktifis sosial media serta organisasi lain yang memliki visi yang sama dalam menyebarkan kebaikan melalui kampanye media dan sosial media serta kegiatan nyata di lapangan.



Arif Mujahidin sendiri merupakan praktisi komunikasi dan kehumasan yang telah lama berkiprah di perusahaan FMCG (consumer goods) dan beberapa kali menerima penghargaan atas inisiatif kehumasan dan kiprahnya di industri kehumasan.



Selain aktif di Danone Indonesia, Arif juga sering menjadi pembicara di kegiatan kehumasan baik di tingkat nasional maupun di tingkat Asia. Arif pernah menjadi juri dan pembicara di PR Summit Asia 2020 dan 2021. Arif juga beberapa kali berbagi ilmu sebagai dosen tamu di Universitas Indonesia dan beberapa universitas swasta lain.



Setelah menamatkan pendidikan di Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, Arif mengenyam pelatihan non gelar yang diselenggarakan di berbagai Universitas di luar negeri. Profesionalisme Arif juga sering ditunjukkan ketika mengelola krisis yang dihadapi oleh perusahaan.