Efek pandemi, warga miskin di Kabupaten Bogor bertambah 7,99 persen
10 Desember 2021 22:44 WIB
Warga antre mendapatkan paket sembako gratis di Desa Kaum, Karang Asem, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021). Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Baznas membagikan 500 paket sembako kepada warga miskin yang terbagi di sejumlah desa jelang memasuki bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Jawa Barat Suryanto menyatakan ada penambahan warga miskin di wilayah itu menjadi 7,99 persen efek dari pandemi COVID-19.
"Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Kami ingin kemiskinan turun. Tapi karena efek pandemi jadi naik lagi. Tahun 2021 angka kemiskinan 7,99 persen, ada peningkatan," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.
Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan tersebut anjlok selama pandemi COVID-19, dari 7,69 persen pada tahun 2020 menjadi 7,99 persen pada tahun 2021. Meningkatnya angka kemiskinan tersebut, kata Suryanto, salah satunya akibat terjadi lonjakan angka pengangguran di Kabupaten Bogor pada tahun lalu sebanyak 5,23 persen, dari 9,06 persen menjadi 14,29 persen.
Namun, di sisi lain, terjadi penurunan signifikan pada angka pengangguran di Kabupaten Bogor, selama tahun 2021.
"Ini berdasarkan data BPS. Tahun ini angka pengangguran menurun sangat signifikan, berkurang 2,07 persen, dari 14,29 persen menjadi 12,22 persen" kata anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar atau akrab disapa Gus Udin.
Ia menyebutkan, jumlah pengangguran yang semula tercatat ada 390.7321 orang di tahun 2020, tahun ini jumlahnya berkurang 50.127 orang, sehingga menjadi 340.604 orang. Menurutnya, merujuk pada data BPS, penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bogor tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat.
Ia mengatakan, kondisi tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Ade Yasin dalam melakukan pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan melakukan pembenahan sistem pencari kerja bernama Bogor Career Center (BCC), melalui Dinas Tenaga Kerja.
Sistem yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu itu dioptimalkan fungsinya dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan para pengembangan sumber daya manusia (HRD) di berbagai perusahaan untuk penyediaan lapangan kerja, demikian Saepudin Muhtar .
Baca juga: Kabupaten Bogor fokus penanggulangan kemiskinan akibat pandemi
Baca juga: BPS perkirakan angka kemiskinan di Bogor melonjak tahun ini
Baca juga: Pemkot Bogor berikhtiar pandemi COVID-19 tidak tambah kemiskinan
Baca juga: Bupati larang pemudik bawa pendatang ke Bogor
"Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Kami ingin kemiskinan turun. Tapi karena efek pandemi jadi naik lagi. Tahun 2021 angka kemiskinan 7,99 persen, ada peningkatan," katanya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat.
Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan tersebut anjlok selama pandemi COVID-19, dari 7,69 persen pada tahun 2020 menjadi 7,99 persen pada tahun 2021. Meningkatnya angka kemiskinan tersebut, kata Suryanto, salah satunya akibat terjadi lonjakan angka pengangguran di Kabupaten Bogor pada tahun lalu sebanyak 5,23 persen, dari 9,06 persen menjadi 14,29 persen.
Namun, di sisi lain, terjadi penurunan signifikan pada angka pengangguran di Kabupaten Bogor, selama tahun 2021.
"Ini berdasarkan data BPS. Tahun ini angka pengangguran menurun sangat signifikan, berkurang 2,07 persen, dari 14,29 persen menjadi 12,22 persen" kata anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar atau akrab disapa Gus Udin.
Ia menyebutkan, jumlah pengangguran yang semula tercatat ada 390.7321 orang di tahun 2020, tahun ini jumlahnya berkurang 50.127 orang, sehingga menjadi 340.604 orang. Menurutnya, merujuk pada data BPS, penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bogor tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat.
Ia mengatakan, kondisi tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Ade Yasin dalam melakukan pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan melakukan pembenahan sistem pencari kerja bernama Bogor Career Center (BCC), melalui Dinas Tenaga Kerja.
Sistem yang sudah ada sejak beberapa tahun lalu itu dioptimalkan fungsinya dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan para pengembangan sumber daya manusia (HRD) di berbagai perusahaan untuk penyediaan lapangan kerja, demikian Saepudin Muhtar .
Baca juga: Kabupaten Bogor fokus penanggulangan kemiskinan akibat pandemi
Baca juga: BPS perkirakan angka kemiskinan di Bogor melonjak tahun ini
Baca juga: Pemkot Bogor berikhtiar pandemi COVID-19 tidak tambah kemiskinan
Baca juga: Bupati larang pemudik bawa pendatang ke Bogor
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021
Tags: