Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro Widi Amanasto mengatakan perawatan rumput Jakarta International Stadium (JIS) menggunakan teknologi berstandar Eropa Lighting Grass Growth.

Menurut Widi, teknologi lampu dengan sinar ultra violet (UV) itu dapat membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu, misalnya hujan dengan intensitas tinggi, serta ketika kondisi lapangan tertutup dengan minim cahaya yang didapatkan untuk rumput.

Baca juga: Seluruh atap baja di JIS sudah tertutup, realisasi capai 87,85 persen

"Perawatan tadi itu, ada Ultra Violet itu kan sudah standar Eropa semuanya. Apalagi Stadion Kita (JIS) ini tertutup, sehingga penting untuk kami menyediakan alat yang namanya Ultra Violet. Ini adalah teknologi yang sampai pada operasionalnya juga kami memiliki teknologinya," kata Widi saat ditemui di lapangan utama JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat.
Direktur Utama Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto (tengah) saat meninjau lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (10/12/2021). ANTARA/ Abdu Faisal/aa.

Teknologi Lighting Grass Growth itu pertama kali diterapkan di Eropa sekitar 2003-2004. Namun JIS, yang memiliki tribun atau bangunan yang tinggi, juga menggunakan teknologi itu untuk menjaga kualitas perawatan rumput hibrida lebih baik.

Selain itu, menurut Widi, perawatan menggunakan teknologi itu juga dapat menghemat biaya perawatan rumput. Namun ia tidak menyebut besaran nominal yang dikeluarkan untuk perawatan rumput JIS tersebut.

Baca juga: IYC 2021 diyakini menjadi program kebanggaan di tengah pandemi

Sementara itu, Manajer Konstruksi JIS M Rizky Fauzi menjelaskan Lighting Grass Growth itu memiliki roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapangan utama.
Direktur Utama Jakarta Propertindo (Perseroda) Widi Amanasto (tengah) saat meninjau lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (10/12/2021). ANTARA/Abdu Faisal/aa.

Sinar lampu itu, menurut Rizky, memiliki fungsi yang mirip seperti cahaya dari panas matahari ketika menyinari bumi.

"Jadi memang sinarnya dibuat sedemikian rupa agar sama dengan waktu siang hari," kata Rizky.

Sementara itu, lapangan utama JIS saat ini sudah tersedia dua buah tiang gawang serta garis kotak penalti dan untuk "kick off" juga telah tersedia.

Baca juga: Varian Omicron di laga final IYC 2021 akan diantisipasi Jakpro

Pada kesempatan itu, Dirut Jakpro juga mengecek seluruh peralatan audio dan pencahayaan di JIS dengan target harus sudah siap beroperasi seluruhnya pada 11 Desember.

Ia juga tampak mengetes pijakan rumput hibrida JIS demi memastikan kualitas dan kontur sama dengan yang ada di lapangan latih JIS, sebab memiliki kesamaan menggunakan campuran 95 persen rumput alami zoysia matrella dan 5 persen rumput sintetis.

"Per tanggal 11 Desember harus ready untuk pertandingan, intinya begitu," ujar Widi.

Baca juga: Jakpro matangkan JIS untuk persiapan final IYC 2021