Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga bersama Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menghibur anak-anak di tenda pengungsian korban terdampak bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Lapangan Desa Penanggal, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.

Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA menyapa sejumlah anak-anak di tenda pengusian dan kedatangannya tersebut guna memastikan kondisi anak dan perempuan korban bencana Gunung Semeru mendapatkan perlindungan khusus, terutama kebutuhan spesifik dalam masa tanggap darurat.

"Kami berharap mereka mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak, sehingga anak-anak dapat dicegah dari keterpisahan dengan orang tua atau keluarganya, dan anak-anak dapat dicegah menjadi korban diskriminasi dan perlakuan salah," kata Menteri PPPA.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga juga berharap para pengungsi anak dan perempuan korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru yang berada di beberapa tempat pengungsian tetap dapat dipenuhi hak-haknya.

Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan Menteri PPPA tersebut.

Saat ini, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Lumajang fokus untuk memberikan perlindungan melalui relokasi untuk para korban bencana Gunung Semeru.

"Saat ini fokus pemerintah melakukan penanganan pascabencana dan relokasi warga terdampak. Untuk lokasinya kami melihat peta tata ruang, peta kebencanaan, sehingga kami memilih yang zona aman," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA dan Wabup Lumajang juga mengajak anak-anak untuk bermain, melupakan sejenak peristiwa yang sudah mengilangkan rumah bahkan anggota keluarganya untuk mengurangi trauma mereka terhadap bencana Gunung Semeru yang menyebabkan puluhan warga meninggal dunia.

Berdasarkan data Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru dilaporkan terdapat 6.573 pengungsi, dengan kerugian materil terdampak pada 2.970 unit rumah.

Titik pengungsian sebanyak 126 titik, dengan rincian 24 titik pengungsian terpusat dan 102 titik pengungsian yang menyebar atau mandiri. Pada pengungsian terpusat, titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dilaporkan ada 10 titik, Kecamatan Candipuro 10 titik, dan Kecamatan Pasirian ada empat titik.

Baca juga: Menteri PPPA dukung pelatihan mitigasi bencana perempuan dan anak

Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan-anak harus diutamakan dalam penanganan bencana

Baca juga: Menteri PPPA apresiasi penanganan bencana banjir di Lebak

Baca juga: Menteri PPPA sebut pentingnya sistem peringatan dini hadapi bencana