Presiden: Nasabah PNM Mekaar tak kalah dari bank peraih Nobel
10 Desember 2021 17:21 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada peresmian pembukaan Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 yang digelar di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Jumat (10/12/2021). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Muchlis Jr/aa.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jumlah nasabah dari Mekaar, sebuah program pinjaman modal usaha ultramikro yang dijalankan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), tak kalah dari Grameen Bank dari Bangladesh yang mendapat penghargaan Nobel.
“Grameen Bank totalnya hanya 6,5 juta (nasabah). Dia mendapatkan Nobel. Ini kita sudah 9,8 juta (nasabah), tapi tidak dapat Nobel,” kata Presiden Jokowi pada Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 sebagaimana disaksikan di Youtube Official TV MUI di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menargetkan jumlah nasabah Mekaar dapat mencapai 20 juta nasabah pada 2024. Adapun total UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64 juta usaha.
“InsyaAllah sampai 2024 akan mencapai target kita 20 juta. Tapi memang masih banyak karena usaha kecil, usaha mikro, usaha ultramikro kita ada 64 juta. Topangan ekonomi informal kita ini memang sangat-sangat besar sekali,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak jajaran MUI untuk langsung meninjau program PNM Mekaar pada Januari atau Februari 2022
“Akan saya tunjukkan bagaimana Mekaar, PNM Mekaar ini bekerja yang kecil-kecil dikelompokkan. Kemudian gandeng-renteng, kalau satu enggak bisa mengangsur siapa yang membantu,” ujarnya.
Menurut Presiden Jokowi, program PNM Mekaar mengalami pertumbuhan sangat pesat saat ini dibandingkan pada 2015, atau sejak program tersebut diluncurkan. Pada 2015, jumlah nasabah Mekaar hanya mencapai 500 ribu pelaku usaha. Sedangkan pada 2021 ini, jumlah nasabah Mekaar sudah melebihi 9 juta pelaku usaha.
“2015 kita hanya bisa mengumpulkan 500 ribu usaha mikro, usaha ultramikro yang pinjamannya Rp3 sampai Rp5 juta. Rp1 juta, Rp2 juta, Rp3 juta sampai Rp5 juta. Sekarang nasabahnya sudah mencapai 9,8 juta,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: DPR apresiasi program PNM Mekaar bantu stabilkan ekonomi masyarakat
Baca juga: PNM akan salurkan subsidi bunga senilai Rp2 triliun pada 2022
Baca juga: Menteri BUMN fokus majukan ekonomi keluarga untuk usaha mandiri
“Grameen Bank totalnya hanya 6,5 juta (nasabah). Dia mendapatkan Nobel. Ini kita sudah 9,8 juta (nasabah), tapi tidak dapat Nobel,” kata Presiden Jokowi pada Kongres Ekonomi Umat ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 sebagaimana disaksikan di Youtube Official TV MUI di Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menargetkan jumlah nasabah Mekaar dapat mencapai 20 juta nasabah pada 2024. Adapun total UMKM di Indonesia saat ini mencapai 64 juta usaha.
“InsyaAllah sampai 2024 akan mencapai target kita 20 juta. Tapi memang masih banyak karena usaha kecil, usaha mikro, usaha ultramikro kita ada 64 juta. Topangan ekonomi informal kita ini memang sangat-sangat besar sekali,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak jajaran MUI untuk langsung meninjau program PNM Mekaar pada Januari atau Februari 2022
“Akan saya tunjukkan bagaimana Mekaar, PNM Mekaar ini bekerja yang kecil-kecil dikelompokkan. Kemudian gandeng-renteng, kalau satu enggak bisa mengangsur siapa yang membantu,” ujarnya.
Menurut Presiden Jokowi, program PNM Mekaar mengalami pertumbuhan sangat pesat saat ini dibandingkan pada 2015, atau sejak program tersebut diluncurkan. Pada 2015, jumlah nasabah Mekaar hanya mencapai 500 ribu pelaku usaha. Sedangkan pada 2021 ini, jumlah nasabah Mekaar sudah melebihi 9 juta pelaku usaha.
“2015 kita hanya bisa mengumpulkan 500 ribu usaha mikro, usaha ultramikro yang pinjamannya Rp3 sampai Rp5 juta. Rp1 juta, Rp2 juta, Rp3 juta sampai Rp5 juta. Sekarang nasabahnya sudah mencapai 9,8 juta,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga: DPR apresiasi program PNM Mekaar bantu stabilkan ekonomi masyarakat
Baca juga: PNM akan salurkan subsidi bunga senilai Rp2 triliun pada 2022
Baca juga: Menteri BUMN fokus majukan ekonomi keluarga untuk usaha mandiri
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: