Atdikbud menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia, melalui kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Kemdikbudristek) sedang mendorong kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, menurut keterangan tertulis dari KBRI Canberra di Australia yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Farah Fahma, yang mewakili Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) IPB, Vice-Chancellor Research Performance and Development, Swinburne University of Technology, Alan K T Lau, Director of Transport Innovation Center, M Akbar Rhamdhani, dan International Research Engagement Manager Anisa Santoso.
Berdasarkan kebijakan tersebut, kata Najib, mahasiswa didorong untuk bisa belajar dan mendapatkan pengalaman dari kampus-kampus lain, termasuk kampus luar negeri.
Dosen-dosen Indonesia juga didorong untuk memiliki pengalaman internasional, seperti menjadi peneliti tamu dan dosen tamu di kampus-kampus luar negeri.
Agar program itu sukses, ujarnya, diperlukan universitas-universitas mitra di luar negeri yang bersedia menjadi tuan rumah.
Dengan tujuan itu, Atdikbud mengajak Swinburne University of Technology menjadi salah satu kampus mitra dalam implementasi kebijakan Medeka Belajar-Kampus Merdeka.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, Farah Fahma menyampaikan profil IPB sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan Departemen Teknologi Industri Pertanian sebagai salah satu departemen yang mengelola program internasional.
Menurut Farah, TIN IPB menyiapkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang mampu mengembangkan agroindustri berkelanjutan melalui pendekatan yang terintegrasi dalam menciptakan nilai tambah produk pertanian dan sumber daya alam lainnya.
Sementara itu, Alan K T Lau menyampaikan bahwa Universitas Teknologi Swinburne memiliki pengalaman yang banyak dalam pengembangan kerja sama internasional, baik dengan universitas maupun dengan industrri. Universitas Teknologi Swinburne telah memiliki cabang di Malaysia.
"Banyaknya mahasiswa internasional dan dosen yang melakukan kegiatan internasional akan sangat baik dalam meningkatkan ranking universitas, oleh karena itu kami menyambut baik niatan IPB untuk bekerja sama mengirimkan mahasiswa dan dosennya ke Swinburne," tutur Alan.
Alan juga menyampaikan bahwa inovasi dalam bidang pertanian termasuk smart farming menjadi salah satu area penting yang dikembangkan di Swinburne.
“Jujur saya katakan, selain e-commerce, pertanian merupakan bidang yang sangat prospektif. Saya sangat mendukung apabila IPB bisa bekerja sama dalam pengembangan inovasi digital, khususnya di bidang pertanian”, katanya.
Baca juga: KBRI Canberra bahas peningkatan kerja sama pendidikan dengan Australia
Baca juga: Bahasa Indonesia di Australia makin populer