Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah dan DPR dijadwalkan membicarakan opsi kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium dan solar menyusul kenaikan harga minyak mentah dunia pada akhir Mei 2011.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo di Jakarta Senin mengatakan, pihaknya terus memantau harga minyak mentah dunia setiap dua hari sekali.

"Namun, sampai saat ini, kami belum ada opsi kenaikan harga BBM," katanya.

Sejumlah kalangan meminta pemerintah mempertimbangkan kenaikan harga BBM bersubsidi menyusul harga minyak mentah dunia yang terus berada di kisaran 100 dolar AS per barel.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Satya W Yudha meminta pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter.

"Sembari mensosialisasikan dan mempersiapkan infrastruktur program pengendalian yang memang butuh waktu, pemerintah sudah selayaknya menaikkan harga BBM Rp500 per liter," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga BBM akan menekan pembengkakan anggaran negara akibat melambungnya harga minyak dunia. "Setiap kenaikan ICP sebesar satu dolar per barel, akan meningkatkan defisit Rp500 miliar. Ini akan menggerogoti APBN," ujarnya.

Evita mengatakan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) selama satu tahun terakhir atau periode Mei 2010-April 2011 sudah mencapai 90 dolar AS per barel.

"Tapi, beberapa hari terakhir, ICP sempat turun jauh," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya secara internal tengah membahas intensif perubahan ICP dalam APBN Perubahan 2011.

Sesuai UU tentang APBN 2011, pemerintah dibolehkan menaikkan harga BBM bersubsidi jika rata-rata ICP selama setahun lebih tinggi 10 persen dibandingkan asumsi 80 dolar AS per barel atau 88 dolar AS per barel.

Berdasarkan catatan Tim Harga BBM Kementerian ESDM, harga rata-rata ICP selama setahun yakni periode Mei 2010 hingga April 2011 telah mencapai 89,52 dolar per barel.

Dengan rincian pada Mei 2010 ICP tercatat 77,02 dolar per barel, Juni 75,27 dolar, Juli 73,75 dolar, Agustus 75,97 dolar, September 76,76 dolar dan Oktober 82,26 dolar.

Selanjutnya November 2010 sebesar 85,07 dolar per barel, Desember 91,37 dolar, Januari 2011 97,09 dolar, Februari 103,31 dolar, Maret 113,07 dolar dan April 123,36 dolar per barel.

(K007S004)